VOICEINDONESIA.CO,Osaka – Serikat Pekerja Perikanan Indonesia (SPPI) mendesak agar pekerja perikanan ditempatkan sebagai aktor utama dalam rantai pasok seafood berkelanjutan.
Desakan ini disampaikan dalam The Sustainable Seafood Summit 2025 yang berlangsung di Grand Cube, Osaka, Jepang, pada 1–2 Oktober 2025.
Forum internasional ini mempertemukan pelaku industri, organisasi pekerja, akademisi, dan pembuat kebijakan dari berbagai negara untuk membahas masa depan perikanan berkelanjutan.
Ketua Umum SPPI, Achdiyanto Ilyas Pangestu, menekankan bahwa konsep keberlanjutan tidak hanya mencakup aspek lingkungan, tetapi juga isu-isu ketenagakerjaan. Isu-isu seperti perlindungan hak, kondisi kerja layak, dan keberlanjutan hidup keluarga nelayan harus menjadi bagian integral dari perikanan berkelanjutan.
SPPI juga menyoroti bahaya IUU Fishing (Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing). Praktik penangkapan ikan ilegal tidak hanya merusak ekosistem laut, tetapi juga berdampak langsung pada pekerja perikanan yang rentan menjadi korban eksploitasi, kerja paksa, dan hilangnya kepastian penghidupan.
“Kami ingin menegaskan bahwa keberlanjutan laut dan hasil perikanan tidak akan tercapai tanpa keberlanjutan hidup pekerja perikanan,” tegas Ilyas Pangestu.
“IUU Fishing bukan hanya ancaman bagi stok ikan, tetapi juga bagi kesejahteraan pekerja. Mereka yang terlibat praktik ilegal sering menghadapi kondisi kerja berbahaya, upah tidak dibayar, hingga kekerasan. Oleh karena itu, pemberantasan IUU Fishing harus berjalan beriringan dengan perlindungan hak-hak pekerja.”lanjut ilyas
Ilyas mengapresiasi terlaksananya konferensi ini namun berharap forum serupa ke depan dapat memberikan ruang lebih besar kepada serikat pekerja sebagai representasi buruh perikanan.
Partisipasi SPPI dalam forum ini juga bertujuan memperkuat jejaring internasional dengan serikat pekerja, organisasi masyarakat sipil, dan mitra industri global.
Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat membuka ruang kerja sama yang lebih luas dalam mewujudkan seafood yang adil, aman, dan berkelanjutan, yang tidak hanya menjaga laut tetapi juga melindungi pekerja yang menggantungkan hidup dari sektor ini.
SPPI menyampaikan terima kasih kepada Human Rights Working Group (HRWG ) dan Packard Foundation atas dukungan yang memungkinkan delegasi Indonesia untuk berkontribusi aktif dalam forum internasional ini.