Namun demikian, lanjut Rudi, pihaknya optimistis para PMI bisa melewati trauma ini dan kembali bekerja dengan normal, karena warga di Kota Mataram dan Pulau Lombok secara umum juga pernah merasakan gempa bumi dengan magnitudo 7,1 pada tahun 2018.
Sementara untuk keberadaan 52 PMI asal Kota Mataram di Taiwan tersebut, secara persis Disnaker belum mendapatkan informasi apakah mereka berada di pusat gempa atau di pinggir. “Yang terpenting kondisi mereka saat ini selamat dan aman,” katanya.
Kendati demikian pihaknya akan terus mengecek dan mencari tahu perkembangan kondisi 52 PMI asal Kota Mataram tersebut, termasuk melalui sistem online. Dari BP3MI, kata dia, juga aktif memberikan informasi secara langsung dan online jika ada PMI asal kabupaten/kota di NTB yang terdampak gempa. “Semoga semua PMI yang berada di Taiwan tetap berada dalam kondisi aman,” katanya. (*)