VoiceIndonesi.co – Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nusa Tenggara Barat menyebut Malaysia masih menjadi negara tujuan favorit bagi pekerja migran Indonesia (PMI) di NTB.
Selain Malaysia, terdapat dua negara lain yang menjadi favorit adalah Hongkong dan Thailand.
Kepala BP3MI NTB Mangiring Hasoloan Sinaga mengatakan PMI yang bekerja di sektor perladangan baik di Malaysia Timur atau Barat mayoritas berasal dari NTB.
“Kami melihat kegiatan ini sangat strategis, mengingat 92 persen warga NTB bekerja di sektor perladangan kepada sawit di Malaysia,” kata Mangiring Hasoloan Sinaga, dikutip dari ANTARA, Jumat, 8 September 2023.
Untuk itu, ia berhadap dengan memperkaya modul Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) dapat memberikan pemahaman pada calon PMI yang ingin bekerja di sekotr kelapa sawit.
Dinas Kepala Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB I Gede Putu Aryadi mengatakan masih ditemukan kasus penempatan PMI non prosedural oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.
Baca Juga: Kemnaker Ungkap Peran TKBM yang Efektif Dapat Kurangi Biaya Logistik
“Sebagian besar kasus muncul karena masyarakat lebih percaya pada informasi yang disampaikan oleh calo. Ini menandakan kuatnya pemikiran lama dari implementasi regulasi sebelumnya,” kata Putu Aryadi.
Aryadi mencontohkan pelaksanaan UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia yang masih belum lepas dari bayang-bayang UU Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri.
Peralihan pemikiran dari UU Nomor 39/2004 ke UU Nomor 18/2017 belum sepenuhnya karena masih banyak P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia) menggunakan UU 39/2004.
Padahal UU Nomor 18/2017 merupakan upaya pemerintah mengurangi jumlah penempatan non-prosedural dan tindakan preventif atas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Aryadi mengungkapkan sepanjang tahun 2022 ada 752 kasus di Indonesia, khusus di NTV ada 4 kasus yang mencuat dan sedang diproses hukum.
“Modus TPPO paling banyak yaitu para calo/tekong mengiming-iming calon PMI tempat kerja, pekerjaan dan gaji yang bagus tanpa perlu pengurusan dokumen,” ungkapnya.