Adapun jika ia ingin bekerja, pihak PT di Taiwan akan meminta uang job.
“Oh minta uang job, berapa duit?,” tanya Faisal.
“Bervariatif sih koh, ada yang paling tinggi itu sampai 100 NT (Rp50 juta),” ungkap Danto.
Faisal Soh sangat menyayangkan karena hal tersebut dipengaruhi oleh PT yang berada di Indonesia yang memberikan uang ke PT di Taiwan.
“Itu makanya pengaruh dari uang job yang diberikan PT PT ini kesana, artinya angka itu yang dikeluarkan buat anak-anak ini,” ujar Faisal Soh.
Baca Juga: Imigrasi Kelas II Ranai Buka Layanan Paspor
Danto juga mengaku sudah melapor ke 1955 namun tidak maksimal.
Faisal Soh mengatakan bahwa 1955 bukanlah nomor KDEI melainkan nomor konseling untuk pelaporan yang kemudian diteruskan ke Departemen Ketenagakerjaan (Depnaker).
Danto juga menjelaskan dirinya diputus oleh pihak tempatnya bekerja.
“Lebih tepatnya diputus koh,” ujar Danto.
Danto juga menjelaskan bahwa saat pertama kali akan berangkat dari PT tidak memberikan pelatihan.
“Masuk PT aja ga ada interview jadi saya ke PT itu cuma laporan surat. Nganter administrasi. Ga ada pelatihan fisik, Bahasa dan sebagainya,” jelas Danto.