VoiceIndonesia.co, Palembang – Sebanyak 176 warga Kota Palembang, Sumatera Selatan mengikuti tes untuk program kerja magang di Jepang dari 682 orang mendaftar program itu.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Palembang Dedi Rediyan Umrien di Palembang, Selasa, 10 Oktober 2023 mengatakan pihaknya bersama dengan IM Japan membuka 1.000 kuota pendaftaran untuk mengikuti seleksi program kerja magang di Negeri Sakura.
“Awalnya, kami membuka program tersebut dengan kuota 1.000 orang. Lalu yang mendaftar tercatat 682 orang, namun yang mengikuti tes dari program ini hanya 176 orang,” ungkapnya.
Menurutnya, kebanyakan calon peserta calon yang mengundurkan diri disebabkan kurang percaya diri dalam berbahasa Jepang, takut merantau, dan juga terkait pembiayaan.
“Padahal permasalahan ini sudah diantisipasi. Sebab, sebelum diberangkatkan ke Jepang, pemerintah akan memberikan pelatihan khusus berbahasa Jepang selama 2,5 bulan. Dan untuk pembiayaan ditangguhkan oleh Bank Sumselbabel,” ujarnya.
Ia menjelaskan para calon peserta itu akan mengikuti serangkai tes yang telah disiapkan, yaitu tes ilmu pengetahuan dasar, pemeriksaan fisik, tes kebugaran jasmani, serta pemeriksaan kesehatan oleh petugas kesehatan.
Kemudian, calon peserta yang dinyatakan lulus seleksi itu akan ditempatkan di Jepang untuk perusahaan sektor pertanian, manufaktur, serta konstruksi dengan durasi kontrak bekerja selama 3-5 tahun.
“Program ini juga diharapkan dapat mengurangi angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia, khususnya Kota Palembang,” kata Dedi, dilansir dari ANTARA, Rabu, 11 Oktober 2023.
Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenker) RI Afriansyah Noor mengatakan Pemerintah Indonesia telah bekerja sama dengan 84 negara terkait dengan penempatan tenaga kerja, salah satunya itu adalah negara Jepang.
Baca Juga: OJK Siapkan Ekosistem Bisnis Program Budidaya Pisang
“Sehingga, bekerja di luar negeri ini tidak perlu khawatir karena dalam perjanjian kerja sama itu telah dijamin perlindungan dari para pekerja,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan adanya program itu juga dapat menyerap tenaga kerja yang belum diserap di Indonesia, serta mengurangi pekerja yang bekerja di luar negeri melalui jalur ilegal.
“Saya harap setelah berpulang dari Jepang ke Indonesia, para pekerja ini dapat menjadi wirausahawan dan dapat membuka lapangan pekerjaan, sehingga dapat mengurangi angka TPT,” ungkapnya.
Wakil Direktur IM Japan Fujito Shingo mengatakan industri Jepang sedang membutuhkan banyak tenaga kerja sebab masyarakat usia produktif di Jepang belum mencukupikebutuhan industri.
“Maka dari itu, Pemerintah Jepang membuka kesempatan kerja untuk negara lain, salah satunya Indonesia. Di Jepang, orang Indonesia sangat disukai karena ramah dan tidak banyak permintaan dalam bekerja,” ungkapnya.