Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut Mensos menyatakan akan membantu mereka mambangun usaha kembali secara realistis. Kemensos akan melakukan pendampingan.
“Sehingga nantinya mereka siap menghadapi tantangan dalam usaha dan bisa mandiri secara ekonomi,” ungkapnya.
Dari 18 korban yang ditemukan di Kulon Progo tersebut, hasil asesmen BBPPKS Yogyakarta didapati beberapa orang mengalami gangguan psikologis seperti depresi berat, kecemasan serta putus asa karena mereka sebelumnya sudah lebih dari 4 bulan terkantung-kantung dan berpindah-pindah tempat dibawa oleh pelaku untuk dijanjikan bekerja ke luar negeri.
Sebelumnya para korban ini sempat ditempatkan di Rusunawa Giri Peni Kulon Progo milik Dinas Pekerjaan Umum dari tanggal 15 Juni – 3 Juli 2023.
Selama di BBPPKS Yogyakarta mulai tanggal 3 Juli 2023, telah diberikan penguatan psikologis dan bimbingan serta motivasi untuk dapat kembali kepada keluarga dan melaksanakan aktivitas secara normal.
Kegiatan yang dilakukan adalah olahraga bimbingan dan konseling, terapi musik, layanan kesehatan, peertenakan. Selain itu diberikan pelatihan vokasi yang juga dimaksudkan untuk sarana relaksasi mereka berupa pembuatan kendang gecko (semacam reptile yang disukai anak remaja) juga pembuatan tas anyaman dari pastik.