“Tak ada alasan bagi senior sebentar lagi pensiun, buat apa lagi harus belajar. Tak bisa begitu, tak ada alasan bagi senior meletakkan tanggung jawab kemajuan teknologi kepada yang yunior, ” ujarnya.
Ida Fauziyah juga mengingatkan organisasi Kemnaker harus meninggalkan budaya senioritas, hirarkis, feodal dan budaya bossy. “Jika budaya tersebut tidak dinggalkan, maka birokrasi justru akan menjadi ‘beban’ ketimbang menjadi motor penggerak perubahan, ” katanya.
Ida Fauziyah memberikan apresiasi atas upaya signifkan Setjen untuk mendukung pengembangan karir Aparatur Sipil Negara (ASN) struktural maupun fungsional. Misalnya Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA), pembangunan Public Employment Service (PEA), Kemnaker Corpu, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan lainnya
Sementara Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi menegaskan kegiatan digelar di Bali, karena karena selain aspek pariwisata, Bali telah lama dikenal sebagai pulau yang penuh kekayaan budaya, spiritualitas, seni, kreatifitas, keterbukaan dan kolaborasi. “Spirit inilah yang kami harapkan dapat diserap para pegawai di lingkungan Setjen Kemnaker, ” katanya (*)