“Menurut riset BNPT, perempuan, para remaja, dan anak kecil, adalah kelompok yang rentan terhadap propaganda terorisme. Sebagai anak muda penerus bangsa, harus berhati-hati, termasuk kalian,” ujar Bangbang.
ia menjelaskan bahwa data BNPT menunjukkan sepanjang tahun 2023 hingga saat ini, sebanyak 94 orang atau 0,04% Pekerja Migran yang berangkat, terlibat terorisme di luar negeri.
“Hati-hati karena terorisme adalah kejahatan luar biasa,” ungkap Bangbang.
Bangbang juga menyarankan agar PMI untuk saling menjaga dan sering berkomunikasi agar bisa mengingatkan.
Sementara itu, Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika BP2MI, A. Gatot Hermawan, juga menjelaskan bahwa memang banyak masalah yang dialami oleh Pekerja Migran Indonesia yang berangkat secara tidak resmi. Namun BP2MI ingin mengubah itu.
“Tadi ditayangkan di video, bagaimana potret penempatan yang dilakukan secara resmi. Semua yang ada di sini juga berangkat secara resmi, artinya akan mendapatkan perlindungan dari negara, termasuk berbagai fasilitas istimewa dari pemerintah,” ungkap Gatot.