VOICEINDONESIA,JAKARTA – Dalam rangka penghargaan dan dukungan bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), Pekerja Migran Indonesia (PMI), dan keluarganya, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) berkolaborasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Bank Negara Indonesia (BNI) menggelar Apresiasi Pekerja Migran Indonesia.
Digelar di Pendopo Tumaritis, Kabupaten Cianjur, Minggu (23/1/2022), agenda ini dihadiri dengan antusias sebanyak 250 CPMI maupun PMI purna asal Jawa Barat. Turut bergabung secara virtual dua orang PMI asal Indramayu dan Majalengka yang bekerja di Hongkong.
Menteri BUMN Erick Tohir mengapresiasi kolaborasi yang terjalin antar instansi dan pemerintah daerah dalam hal penempatan maupun pelindungan PMI.
“Kami di BUMN terus memperbaiki CSR kami, sebagai korporasi BNI juga turut hadir dalam membantu para pejuang devisa,” ungkap Erick.
Dalam forum tersebut, Erick juga menyampaikan kebanggaan dan pengalaman sebelumnya sebagai PMI.
“Saya pernah bicara di awal pertemuan dengan Pak Benny, saya juga bekas pekerja migran. Karena apa? Kita harus bangga. Persepsi pekerja migran ini seakan-akan pekerjaan rendah. Salah besar! Bapak ibu adalah pejuang devisa, dan karena itu sekarang negara terus mendorong agar yang namanya pekerja migran pun untuk yang tingkat profesional ya, seperti saya waktu itu menjadi pekerja migran di Italia, walaupun urusannya bola,” tegas Erick.
Sementara itu, Kepala BP2MI Benny Rhamdani, yang diwakili oleh Plt. Sekretaris Utama, Irjen Pol. Achmad Kartiko menyampaikan, upaya pemerintah dalam mewujudkan penempatan PMI tanpa harus meminjam dana dengan bunga yang mahal.
“Agar PMI bisa berangkat tanpa biaya, selain adanya program KTA (Kredit Tanpa Agunan), saat ini kami sedang memproses melalui Kemeterian Perekonomian, KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang bunganya sekitar 6%,” pungkas Kartiko sambil terus menghimbau agar PMI bisa berangkat sesuai dengan prosedur yang resmi.
Acara dilanjutkan dengan dialog antara pembicara dan dua PMI di Hongkong asal Indramayu dan Majalengka yang mengucapkan syukur atas peran aktif dan perhatian pemerintah terhadap Pekerja Migran Indonesia.
Acara berlangsung haru saat diketahui bahwa ayahanda dari PMI Iis asal Majalengka yang saat ini harus menjalani perawatan operasi kanker prostat. Selain itu, putri PMI Imas asal Indramayu turut memberikan kejutan kepada ibunda melalui pembacaan puisi yang menceritakan perjuangan sang ibunda mencari nafkah ke luar negeri dan harus terpisah dari anaknya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur BNI dan Bupati Cianjur untuk menyerahkan bantuan kepada keluarga PMI, berupa dana pengobatan dan dana pendidikan anak.
Acara ditutup dengan pembagian bantuan sembako dan alat kesehatan hasil kolaborasi BNI, Kementerian BUMN, dan BP2MI. (**)