18 Ribu PMI Diperkirakan Akan Bekerja di Korsel Pada 2023

by Rojaul Huda
0 comments
A+A-
Reset
Moment Spesial Natal, Kepala BP2MI Kembali Lepas PMI Program G To G Korea Selatan

Semarang – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, mengatakan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan pada tahun 2023 bakal bertambah dari tahun sebelumnya

Ia mengungkapkan rencana di 2023 akan ada 18 ribu tenaga kerja yang dikirimkan ke Korsel. Benny menjelaskan PMI diminati di negeri ginseng tersebut karena dinilai telaten, rapi, dan penurut.

“Itu permintaan Korea (18 ribu PMI), saya sering ketemu Dubes negara penempatan, saya tanya kenapa alasan mereka suka dengan orang Indonesia? Mereka jawab karena orangnya attitude-nya baik, disiplin, bersih, rapi dan tidak suka membantah. Kalaupun Filipina mengeklaim lebih baik dari kita, itu soal kemampuan Bahasa Inggris saja,” kata Benny di sela acara pendaftaran Calon PMI (CMPI) program government to government (G to G) di Universitas Negeri Semarang, Jumat (27/1).

Benny menuturkan ada 17 ribu calon pekerja dari Jawa Tengah yang mengikuti tahapan verifikasi dokumen pendaftaran sebagai Calon PMI di Korsel. Sementara secara nasional pendaftar CPMI ke Korsel mencapai 35 ribu orang.

“Tahun ini pendaftar sebagai calon PMI di Korea Selatan mencapai 35 ribu. Dari jumlah pendaftar, terbanyak memang di Jawa Tengah, yang mencapai sekitar 17 ribu. Mereka akan diseleksi sesuai kuota yang diberikan, yakni sebanyak 12 ribu sampai 18 ribu, khusus di Korea Selatan,” terang Benny.

Benny juga menyebut, para pekerja migran ini menjadi penyumbang devisa terbesar untuk negara setelah sektor migas. Tak main-main, besarannya mencapai Rp 159,6 triliun yang digunakan untuk pembangunan bangsa.

“Dan kami juga mengimbau jangan pernah tergiur tawaran sindikat atau calo yang menjanjikan pekerjaan di luar negeri secara tidak resmi. Risikonya terjadi eksploitasi kerja, fasilitas yang tidak diberikan, hingga rentan kekerasan fisik atau menjadi korban kekerasan,” tutur Benny.

Benny mengungkapkan para pekerja Indonesia banyak dibutuhkan di industri manufacturing, fishing, tenaga medis, hingga pengasuh atau perawat lansia di beberapa negara maju.

“Program G to G ini baru di 3 negara. Kalau Korea di manufacturing dan fishing. Untuk Jerman perawat, kalau Jepang pengasuh lansia dan perawat di rumah sakit. Gajinya besar sampai puluhan juta rupiah,” ujar Benny.

Editorial VOICEIndonesia

Tentang VOICEINDONESIA.CO

LOGO-VOICEINDONESIA.CO-Copy

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO