Menteri Karding Sambut Ide Tabungan Investasi untuk PMI di Korea Selatan

by VOICE Indonesia - Afifah
0 comments
A+A-
Reset

VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menggelar pertemuan dengan Asosiasi Pemberdayaan Purna Pekerja Migran Indonesia-Korea (APPIK), khususnya yang pernah bekerja di Korea Selatan di Jakarta, Selasa (28/5/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Karding menyebut ada sekitar 350 purna pekerja migran yang kini bergerak di berbagai bidang usaha.

Karding menjelaskan bahwa pihaknya tengah mengonsolidasikan peran APPIK sebagai mentor bagi calon migran yang akan berangkat ke Korea Selatan.

“Saya ingin mereka membantu, baik dalam bentuk ide-ide maupun sebagai mentor bagi calon pekerja migran, terutama terkait pembekalan bahasa, literasi keuangan, serta pemahaman budaya dan gaya hidup setempat,” ujar Karding.

Baca Juga: KP2MI Audiensi dengan APPIK, Karding Harap Bisa Buka Kampung Bahasa Korea

Salah satu ide utama yang tengah digodok adalah pembentukan tabungan investasi bagi setiap pekerja migran.

Skema ini bertujuan agar para pekerja tidak hanya mengirimkan seluruh pendapatan ke keluarga di tanah air, tetapi juga menyisihkan sebagian untuk masa depan mereka sendiri.

“Ketika mereka pulang, mereka punya modal untuk usaha, beli rumah, dan sebagainya. Kita ubah dari konsep ‘tabungan pensiun’ menjadi ‘tabungan investasi’,” jelasnya.

Karding melanjutkan akan segera mengkaji skema dan besaran investasi yang tepat agar tidak membebani para pekerja.

Ia juga memastikan bahwa regulasi pendukung, kemungkinan dalam bentuk Peraturan Menteri (Permen).

Menanggapi kemungkinan tantangan di lapangan, ia mengakui adanya kendala, namun optimistis kebijakan ini dapat diimplementasikan dengan baik.

“Pasti ada tantangan, tapi kalau ada kemauan, insya Allah bisa kita selesaikan,” tegasnya.

Baca Juga: Siap Bersaing di Pasar Kerja Internasional, KP2MI Seriusi Pengembangan Spa Therapist

Lebih lanjut, Karding juga membuka peluang bagi purna migran yang telah mendirikan lembaga pelatihan kerja (LPK), terutama yang bergerak di jalur G to G (Government to Government), untuk menjadi mitra prioritas kementerian dalam pengembangan vokasi.

Di sisi lain, Ketua APPIK, Bambang Sutrisno mengapresiasi respons cepat dari Menteri Karding terkait aspirasi para purna pekerja migran dari Korea.

“Alhamdulillah ini hal yang membanggakan bagi kami, luar biasa sekali. Bapak Menteri mau menerima kami dengan penuh persahabatan. Dan apa yang kami sampaikan ini oleh Bapak Menteri langsung dieksekusi saat itu juga,” kata Bambang.

Bambang mengaku senang, lantaran beberapa produk purna pekerja migran Indonesia akan digunakan dalam kegiatan-kegiatan resmi KP2MI sebagai bentuk nyata pemberdayaan.

“Salah satunya tadi tentang keinginan kami pada Bapak Menteri agar memperdayakan produk-produk PMI. Enggak hanya sekedar retorika, tapi benar-benar diimplementasikan. Membeli produk-produk PMI, langsung sama Bapak Menteri dibeli itu produknya jaket. Akan ada MoU bahwa produk-produk PMI nanti akan digunakan dalam kegiatan-kegiatan di KP2MI. Sampai air minumnya juga kita ada produk air minum. Itu juga akan mereka gunakan untuk kegiatan-kegiatan KP2MI baik dari pusat sampai ke daerah,” ujar Bambang.

Baca juga

Leave a Comment

About Voice Indonesia

VOICE Indonesia Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICE Indonesia dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

Kontak Voice Indonesia

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow Voice Indonesia

Unduh Aplikasi Voice Indonesia