VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Cita-cita meraih kesuksesan di luar negeri bisa berujung petaka jika calon pekerja migran tertipu oleh calo.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengungkapkan bahwa sebagian besar pekerja migran Indonesia (PMI) yang mengalami permasalahan diberangkatkan secara ilegal.
“Penyebab masalah yang dialami oleh pekerjaan migran Indonesia itu, 90-95 persen karena dia berangkat secara ilegal,” ujar Karding, Sabtu (15/3/2025) lalu di Tangerang.
Salah satu modus calo adalah menawarkan kemudahan dalam proses keberangkatan, namun tanpa kejelasan kontrak kerja.
Baca Juga: Pakai Modus Visa Turis, Pasutri Calo CPMI Ilegal Ditangkap
Untuk menghindari praktik ilegal tersebut, masyarakat diimbau mengenali sejumlah pola penipuan yang kerap digunakan.
Dilansir dari laman Instagram @KemenP2MI (Jumat, 30/5/2025)berikut, modus-modus Calo yang perlu diwaspadai:
Tawaran Kerja Lewat WhatsApp
Calo biasanya menghubungi calon PMI melalui aplikasi WhatsApp, menawarkan pekerjaan dengan gaji tinggi dan proses keberangkatan yang cepat.
Dijemput ke Daerah Tertentu
Modus lain adalah meminta calon PMI untuk datang ke suatu daerah guna dijemput seseorang. Jika ada indikasi penahanan dokumen, segera lakukan pelaporan ke pihak berwenang.
Baca Juga: Karding Desak Aparat Terapkan Pendekatan Adaptif Atasi PMI Ilegal
Diinapkan di Rumah Selama Pengurusan Paspor
Calon PMI diminta tinggal di satu tempat sambil menunggu pengurusan dokumen, termasuk paspor. Jika mengalami situasi ini, disarankan segera melapor karena dapat mengindikasikan tindakan ilegal.
Biaya Paspor Dipotong dari Gaji
Oknum calo sering meminta penggantian biaya paspor yang nantinya dipotong dari gaji setelah bekerja. Disarankan agar calon pekerja mengurus paspor secara mandiri.
Dipindahkan ke Daerah Lain dengan Alasan Siap Diberangkatkan
Jika telah menunggu lama namun belum diberangkatkan, bahkan dipindahkan ke lokasi lain, patut dicurigai sebagai bagian dari penipuan.
Diminta Bersiap Diberangkatkan Tanpa Kepastian
Calo kerap meminta calon PMI tetap menunggu dan bersiap diberangkatkan tanpa jadwal jelas. Ini merupakan taktik untuk mempertahankan mereka tanpa memberikan kejelasan.