Namun, kendala tersebut tidak menghentikan upaya pencarian karena CGA menggunakan kapal besar untuk melakukan pencarian.
“Dalam beberapa waktu terakhir, cukup banyak kejadian kecelakaan kerja di kapal yang menimpa ABK Indonesia. Perlu peningkatan sosialisasi keselamatan kerja di kapal bagi para ABK, termasuk SOP menghadapi kebakaran dan kebocoran gas di atas kapal agar kecelakaan kerja pada ABK dapat dicegah dan dikurangi,” saran Arif.
Baca Juga: KDEI Taipei Pastikan Agensi Tangani ABK Korban Kapal Terbakar
Menanggapi hal tersebut, Chuang, Kuang-Cheng telah mengagendakan pertemuan dengan asosiasi perikanan untuk menjaga keselamatan ABK.
Terkait SOP menghadapi kebocoran gas atau kebakaran di kapal bagi ABK, akan meminta arahan CGA Pusat.
KDEI Taipei akan terus berkomunikasi dengan CGA untuk memonitor pencarian seorang ABK (inisial D), ABK korban kapal terbakar yang hilang, dan menyampaikan perkembangannya kepada keluarga di Indonesia.
Sebelumnya, KDEI Taipei telah mengunjungi tiga ABK korban selamat yang ditempatkan di mess agensi dan dua ABK korban luka bakar yang sedang menjalani perawatan intensif masing-masing di rumah sakit di Keelung dan Taipei.