Jakarta – Konsulat Jenderal RI di Hongkong mengingatkan kalangan pekerja migran Indonesia (PMI) agar selalu waspada terhadap penipuan berkedok asmara atau romance scam.
Menurut Ricky Suhendar, Konsul Jenderal RI di Hongkong, kejahatan berkedok asmara merajalela dan tidak sedikit menjadikan PMI di Hongkong menjadi korban.
Ricky menjelaskan bahwa pelaku membujuk dan merayu korban, mulai dari menjalin hubungan dekat, meminjam uang hingga memberikan harapan segera menikah. Pelaku yang mengaku memiliki pekerjaan mapan kemudian merekam percakapan dengan menggunakan aplikasi video.
“Ini harus benar-benar diwaspadai. Jangan sampai lengah sehingga Anda menjadi objek pemerasan dan penipuan berkedok asmara yang akhirnya merugikan diri sendiri. Fokuslah bekerja untuk mencapai tujuan yang baik sesuai harapan,” kata Ricky melalui pesan tertulis, Selasa (18/04/23).
Atas dasar laporan beberapa pekerja migran di Hongkong mengenai ada unsur penipuan asmara, pemerasan, ancaman dan pemalsuan data, KJRI bergerak cepat berkoordinasi dan mendalami kasus bersama dengan kepolisian di Indonesia.
“Hasilnya, terduga pelaku saat ini suda ada yang ditangkap oleh Polda Jatim,” kata Ricky.
Ricky berharap dukungan dari aparat penegak hukum, baik di Indonesia maupn di Hongkong. Adapun PMI di Hongkong saat ini berjumlah 180 ribu dimana hampir semuanya berjenis perempuan.