HAMBURG,AKUUPDATE.ID-PT Pendidikan Maritim dan Logistik (PMLI), anak perusahaan PT Pelindo II (IPC) tandatangani nota kesepahaman untuk kerja sama pengembangan Pelabuhan dengan Hamburg Port Consulting (HPC) secara daring (01/04).
“Pembentukan kerja sama antar pelabuhan ini sangat tepat bagi Indonesia, mempertimbangkan visi Indonesia untuk membangun konektivitas dan maritim dan pengembangan pelabuhan, termasuk aspek sumber daya manusianya,” ujar Konsul Jenderal RI-Hamburg, Ardian Wicaksono yang turut menyaksikan penandatanganan tersebut.
Kerja sama ini melingkupi beberapa bidang strategis, yaitu Smart Port, manajemen logistik kepelabuhanan, pemasaran pelabuhan, dan operasi pelabuhan untuk penanganan logistik khusus, seperti container, bahan-bahan cair, dan bahan-bahan berbahaya.
Baca Juga : Sosialisasi Indonesia-EFTA CEPA Dorong Ekspor Produk UMKM
Diharapkan kerja sama ini dapat membantu merealisasikan visi IPC untuk menjadi ekosistem maritim kelas dunia. Saat ini, IPC mengelola dua belas pelabuhan di Indonesia dengan lalu lintas peti kemas sebanyak 6,72 juta TEU dan non-peti kemas sebanyak 53,48 juta TEU pada tahun 2020.
Direktur SDM dan Administrasi IPC, Ichsanuddin Usman, serta Presiden Direktur PT PMLI, Chiefy Afi Kusumanegoro menyampaikan apresiasi terhadap fasilitasi yang diberikan oleh KJRI Hamburg atas terbentuknya kerja sama yang strategis ini. Kerja sama antara PT PMLI dengan HPC ini akan menjadi cetak biru bagi pengembangan kerja sama SDM dan pengelolaan ke pelabuhan ke depannya, tidak hanya untuk IPC (PT Pelindo II), tetapi juga bagi PT Pelindo I, III, dan IV.
Kerja sama antara HPC dengan operator pelabuhan Indonesia telah dirintis oleh KJRI Hamburg sejak Oktober 2020, pada saat kunjungan Konjen Ardian ke pelabuhan Hamburg. Konsep Smart Hamburg Port – Terminal Container Altenwelder (CTA) dengan 100% otomatisasi dan 0% carbon footprint yang menggunakan energi terbarukan dipandang cocok untuk bekerja sama dengan operator pelabuhan di Indonesia.(*)