VOICEINDONESIA.CO, Jakarta — Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa program pengentasan kemiskinan dan pemenuhan gizi masih harus diperluas cakupannya ke masyarakat bawah.
“Masih banyak juga saudara-saudara kita yang di Desil 1, Desil 2, yang berada di bawah garis pendapatan yang kita harapkan. Energinya ke situ. Kita ini bersatu saja,” kata Prasetyo Hadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/8/2025).
Ia menilai, meskipun produksi pangan meningkat, distribusi program seperti Makan Bergizi belum menyentuh seluruh kelompok sasaran. Ia mengajak semua pihak untuk tidak terpecah dalam menyelesaikan persoalan bangsa.
Baca Juga: MBG dan Koperasi Merah Putih Masih Jadi Prioritas Pembiayaan APBN 2026
Prasetyo mengibaratkan pentingnya persatuan dalam pembangunan nasional seperti kerja sama dalam tim olahraga.
“Sudah diisi pemain-pemain hebat semua… Apalagi kalau kita tidak saling bersatu. Energinya yang positif itu memandang sesuatu,” ujarnya.
Baca Juga: Program MBG Dorong Pemberdayaan UMKM dan Ciptakan Lapangan Kerja Baru
Sebelumnya, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa pemberian abolisi dan amnesti dilakukan demi meredam kegaduhan politik. Ia menyebut hal itu sebagai bentuk rekonsiliasi nasional.