VOIEINDONESIA.CO, Jakarta – Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Presiden Prabowo Subianto meninjau pameran komoditas hilirisasi jagung dan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal yang digelar di daerah perbatasan tersebut.
Presiden tampak antusias menyambangi satu per satu stan pameran, termasuk stan Kabupaten Bengkayang yang menampilkan 11 jenis produk olahan jagung, seperti keripik, dodol, dan sirup jagung.
“Beliau cukup terkejut mengetahui jagung bisa diolah menjadi aneka produk. Bahkan langsung tertarik membeli,” ujar Yulianus, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bengkayang.
Baca Juga: Lima Miliar Rupiah Dikembalikan ke KPK, Menteri Akan Dikonfirmasi
Menurut Yulianus, Presiden juga berdiskusi langsung dengan Menteri Pertanian terkait potensi pengembangan jagung di wilayah perbatasan Bengkayang, seraya memberikan arahan agar diversifikasi produk terus dikembangkan dan diperluas.
Selain meninjau hilirisasi jagung, Presiden Prabowo berdialog dengan Prof. Ali Zum Mashar, inovator teknologi pertanian berbasis bioteknologi. Dalam pertemuan itu, Presiden menyatakan komitmennya untuk mencapai swasembada jagung dan kedelai dalam dua tahun.
“Presiden sangat antusias, dan menyampaikan langsung bahwa ini jadi janji dua tahun ke depan—harus terwujud swasembada kedelai dan jagung,” kata Prof. Ali.
Baca Juga: Menteri P2MI Sambut 196 PMI yang Dideportasi dari Malaysia di Dumai
Presiden juga menekankan pentingnya pendampingan petani dalam ekosistem pertanian modern yang mencakup permodalan, mekanisasi alat pertanian (alsintan), dan inovasi teknologi. Hal ini, katanya, diperlukan agar petani memperoleh kesejahteraan yang layak.
“Petani tidak boleh dibiarkan sendirian. Harus ada sistem pendukung yang menyeluruh,” ujar Prof. Ali mengutip arahan Presiden.
Kunjungan ini menegaskan komitmen Presiden Prabowo dalam memperkuat ekonomi kerakyatan melalui industrialisasi pertanian dan pemberdayaan UMKM lokal, terutama di wilayah perbatasan seperti Bengkayang.