VOICEINDONESIA.CO,Jakarta – Pernyataan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI)/Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Abdul Kadir Karding soal target penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Hingga 425 ribu PMI di tahun 2025 Menuai Kritik Pedas.
Direktur Eksekutif Migrant CARE Wahyu Susilo dibuat heran dengan pernyataan menteri Karding yang menargetkan penempatan PMI 2025 pada angka 425 ribu pekerja dengan asumsi menyumbang devisa negara mencapai 300 triliun lebih.
Baca Juga : Tak Diberi Pelatihan Sebelum Berangkat, PMI Ini Dipecat Pabrik di Taiwan
“Mengapa tata kelola pekerja migran mundur ke belakang menjadi rezim yang rakus pada keringat dan remitansi pekerja migran?, ” tanya Wahyu Susilo menanggapi pemberitaan terkait target tersebut mealui akun resmi Instagram @wahyususilo yang di posting pada Selasa (7/1/2025)
Baca Juga : Menteri Karding Sampaikan Strategi Presiden Prabowo untuk CPMI
Komentar miring di beberapa laman resmi pemberitaan terkait dengan target penerimaan devisa dari pekerja migran menteri P2MI juga datang dari publik yang menganggap target pekerja migran sebagai sumber pendapatan devisa tidak selaras dengan pelindungan PMI yang didapat dari negara.
“Duh kok malah jadi target” ujar salah satu netizen dengan akun Instagram @nining_e.