Ketua Umum Dewan Eksekutif Rampai Nusantara yang juga aktivis 98 ini membahas juga soal adanya penilaian di zaman ini demokrasi Indonesia sudah seringkali terlihat kebablasan. Banyak orang memaki-maki Jokowi didasari kebencian dengan mengatasnamakan Demokrasi, menghina kepala negara dengan dalih Demokrasi bahkan memfitnah Presiden dengan alasan Demokrasi, ini khan sudah tidak dibenarkan karena demokrasi yang sehat tidak didasari kebencian,hinaan dan fitnah.
“Berkali-kali Presiden Jokowi dimaki-maki,dihina dan difitnah tapi berkali-kali juga Jokowi menerima dengan lapang dada, ada beberapa yang diproses karena merupakan pelanggaran hukum yang tidak bisa dibiarkan dan dapat dijadikan pemahaman bersama agar demokrasi kita tumbuh dengan sehat,” Ucapnya.
Karena itu, menurut Semar rasanya kurang tepat penilaian bahwa pemerintahan Jokowi dan Soeharto itu sama. Banyak dinamika terjadi yang merugikan masyarakat tentu itu menjadi koreksi kita bersama untuk terus mengingatkan pemerintah Jokowi agar dapat diperbaiki dengan cepat dan tidak terulang lagi, yang paling utama dari semua itu tentu kepentingan masyarakat yang harus terus kita jaga bersama.