Senada dengan Gus Yaqut, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam mengatakan bahwa kehadiran Cyber Islamic University ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan bèrbasis teknologi. Ia juga ingin memastikan bahwa tidak ada masyarakat yang kesulitan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, terlebih di perguruan tinggi Keagamaan Islam.
“Pengelolaan lembaga pendidikan tinggi tidak bisa lagi dilakukan dengan cara-cara konvensional. Pengelolaan lembaga pendidikan hendaknya dilakukan dengan berbagai inovasi baru sejalan dengan tantangan terkini. Tanpa adanya inovasi baru tentu perguruan tinggi bukan hanya akan ditinggalkan masyarakat, tetapi juga praktis menjadi beban pemerintah,” ujar Ali
“Pendidikan tinggi Islam harus mampu beradaptasi dan meningkatkan mutu layanannya berbasis kecakapan masa depan, antara lain; Cognitive Flexibility, Digital Literacy and Computational Thinking, Creative and Innovative Mindset, Emotional and Social Intelligence,” Ujarnya lagi.