Meskipun terjadi lonjakan klaim, dia memastikan layanan pencairan JHT tetap berjalan dengan baik. “Sejauh ini tidak ada komplain atau kendala. Pada saat mereka datang ke kantor terlayani semuanya,” kata Rudi.
Kendati pekerja sektor pariwisata menjadi yang paling dominan mengajukan klaim JHT, pihaknya mengaku belum melakukan pemetaan jumlah secara rinci. “Kalau dari sisi kepesertaan memang enggak terlalu banyak, kurang lebih 20 sampai 25 persen kepesertaan kita dari sektor pariwisata,” ujarnya.
Baca Juga : Menkes: Belum ada kenaikan iuran BPJS pada 2025 mendatang
Selama 2024 BPJS Ketenagakerjaan Yogyakarta telah membayarkan klaim JHT sebanyak 189.200 kasus dengan total nilai mencapai Rp2,77 triliun. Sementara per Januari 2025 pihaknya sudah membayarkan 5.900 klaim JHT dengan total Rp68 miliar.
Untuk klaim Jaminan Kematian (JKM), Rudi menyebut selama 2024 pihaknya telah membayarkan sebanyak 5.875 kasus dengan total nilai Rp109,451 miliar.
Khusus untuk beasiswa bagi anak pekerja, sepanjang 2024 telah disalurkan kepada 153 penerima dengan total nilai Rp7,3 miliar.