Berkenaan dengan produk tersebut, pihaknya melakukan perubahan pada kemasannya dan strategi pemasaran. Minyak kayu putih itu kini dipasarkan melalui Toko Oleh-oleh Krisna.
Selain itu, berkat bantuan PENA Kemensos, warga berhasil memproduksi sandal hotel yang kemudian dapat dijual ke berbagai hotel dan spa yang mayoritas berada di Bali.
“Produk yang unik biasanya dihasilkan dari Komunitas Adat Terpencil (KAT),” kata Risma.
Ia pun menyebutkan KPM PENA berasal dari berbagai macam latar belakang seperti keluarga prasejahtera, penyandang disabilitas, kelompok rentan/korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO), korban bencana, korban penyalahgunaan NAPZA atau ODHA.
Baca Juga: BP2MI Dukung Reorientasi Negara Tujuan Penempatan PMI
Dari berbagai latar belakang tersebut, sebanyak 2.883 KPM telah tergraduasi dari bansos pada periode Juni 2024. Mereka menyatakan mengundurkan diri dari program bansos setelah menjalankan usaha di berbagai bidang seperti kuliner, kerajinan, jasa dan perdagangan, peternakan serta pertanian dan perkebunan.