“Namun, semoga para muassis (pendiri NU) memahami dan memaafkan alfaqir ini. Amin ya rabbal alamin,” harapnya.
Dalam pungkasan khutbahnya, Kiai Miftach mengucapkan selamat bermuktamar. Dalam kesempatan itu, ia juga berharap agar Muktamar Ke-34 NU ini dapat melahirkan keputusan yang memberikan kemaslahatan bagi agama, bangsa, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan peradaban dunia.
“Selamat bermuktamar dengan riang gembira dan keceriaan menghasilkan keputusan-keputusan yang maslahat untuk agama, bangsa, dan NKRI dan peradaban dunia, menuju satu abad NU, membawa kembali untuk kemuliaan keluarga untuk peradaban dunia,” katanya.
“Kita sedang dinanti oleh dunia,” tutupnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Wakil Presiden 2004-2009 dan 2014-2019 Jusuf Kalla, Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) H Abdul Muhaimin Iskandar.
Hadir pula anggota Mustasyar PBNU, para rais dan katib syuriyah PBNU, para ketua dan sekretaris tanfidziyah PBNU, dan perwakilan peserta Muktamar. (*)