VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Menteri Luar Negeri Sugiono menyambut positif rencana pendirian Museum dan Perpustakaan ASEAN dalam kunjungannya ke markas besar organisasi di Jakarta, Jumat (18/7).
Menlu menilai inisiatif ini sangat penting untuk memperkenalkan ASEAN kepada publik yang lebih luas, khususnya generasi muda yang akan menjadi penerus estafet diplomasi kawasan.
Sugiono menegaskan bahwa peran Jakarta tidak hanya sebatas menjadi tuan rumah ASEAN, tetapi juga sebagai ruang dialog dan kolaborasi yang memperkuat posisi sentral organisasi.
Baca Juga: Menlu RI Dorong ASEAN Headquarter Jadi Pusat Diplomasi Kawasan
“Indonesia akan terus berkontribusi menjaga peran sentral ASEAN, termasuk memastikan ASEAN Headquarter tampil sebagai simbol soliditas dan keterbukaan kawasan,” tegasnya.
Kesepakatan pendirian Sekretariat ASEAN di Jakarta tercapai saat Indonesia memegang keketuaan pada 1976. Kompleks ini kemudian secara resmi dinamakan ASEAN Headquarters pada masa keketuaan Indonesia tahun 2023.
Baca Juga: Menlu Tegaskan Peran Strategis Jakarta sebagai Pusat Diplomasi ASEAN
Penamaan tersebut semakin menegaskan posisi strategis Jakarta sebagai pusat diplomasi kawasan Asia Tenggara yang terus berkembang dan beradaptasi dengan dinamika regional maupun global.