VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni memperkuat sinergi antara Polri dan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Penguatan kerja sama itu dibahas dalam audiensi di Gedung Rupattama Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/10/2025).
“Kami baru saja melaksanakan rapat koordinasi sekaligus analisis dan evaluasi terkait program-program yang berhubungan dengan penanganan kebakaran hutan,” ujar Kapolri.
Baca Juga: Polri Targetkan 1.500 Dapur Bergizi Gratis di Seluruh Indonesia
Kapolri menjelaskan, ada sejumlah poin utama yang menjadi fokus dalam upaya penanganan karhutla ke depan.
Langkah pertama adalah pencegahan melalui edukasi kepada masyarakat, terutama dalam penerapan kearifan lokal yang selama ini digunakan untuk membuka lahan.
“Ini harus dikontrol dengan baik, sehingga ketika masyarakat melakukan pembakaran dalam konteks kearifan lokal, dilakukan dengan pelaporan dan pengawasan yang ketat agar tidak menimbulkan masalah,” jelas Kapolri.
Kapolri juga meminta perusahaan swasta turut berperan aktif memberikan edukasi kepada warga agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Selain pencegahan, Kapolri menegaskan penegakan hukum yang tegas turut berperan penting menurunkan angka karhutla.
Ia mencontohkan keberhasilan koordinasi lintas sektor yang melibatkan Kemenhut, Polri, TNI, dan masyarakat setempat melalui pembentukan satuan tugas gabungan.
Baca Juga: Cara Indonesia Perkuat Kerjasama Ketenagakerjaan di ASEAN
“Satgas ini dilengkapi dengan command center di pusat maupun daerah. Jadi setiap kali ada hotspot (titik api), personel gabungan bisa segera bergerak,” ujar Kapolri.
Kapolri juga mendorong perusahaan perkebunan, khususnya sawit, menyiapkan parit dan sumber air untuk menghadapi musim kering.
Selain itu, ia menekankan pentingnya kesiapan peralatan pemadaman, water bombing, dan operasi modifikasi cuacaguna menghadapi potensi El Nino.
“Sumber air dan peralatan harus siap agar proses pemadaman awal bisa cepat dilakukan,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Menhut Raja Juli Antoni mengapresiasi dukungan Polri dalam menekan angka karhutla secara signifikan.
Menurutnya, luas lahan terbakar menurun dari 376 ribu hektare pada 2024 menjadi 213 ribu hektare pada 2025, berkat sinergi antarinstansi dan penegakan hukum yang efektif.
“Efek jera dari penegakan hukum oleh kepolisian membuat masyarakat tidak lagi berani membakar lahan. Ini hasil kerja sama yang baik,” ujar Menhut.
