Baca Juga : KKP gagalkan penyelundupan 6,44 juta ekor BBL senilai Rp 849 miliar
Akselerasi untuk meningkatkan kapasitas dan pemberdayaan nelayan senilai Rp64,9 miliar juga telah dilakukan untuk meningkatkan produktivitas usaha nelayan melalui pemanfaatan bantuan secara optimal. “Serta meningkatkan social safety net nelayan dalam menghadapi ketidakpastian musim tangkapan ikan,” ujarnya.
Sepanjang 2024 program peningkatan kapasitas, lanjut Latif, telah dilaksanakan kegiatan bakti nelayan di 106 lokasi, 23 kegiatan bimtek kecakapan nelayan, 18 kegiatan bimtek kepelabuhanan cara penanganan ikan yang baik (CPIB) serta 30 kegiatan bimtek kenelayanan.
Selain itu juga telah dilaksanakan peningkatan kapasitas 3.174 kelompok usaha bersama (KUB) nelayan, diversifikasi usaha 2.125 nelayan, dan fasilitasi pendanaan usaha 1.572 nelayan.
Selain itu, fasilitasi sertifikasi tanah nelayan pada 10.648 bidang tanah milik nelayan, fasilitasi perjanjian kerja laut sebanyak 69.447 orang, sertifikasi 53.946 awak kapal perikanan dan penerbitan 7.938 dokumen awak kapal-buku pelaut.