VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Indonesia dan Belarus merayakan 32 tahun hubungan diplomatik dalam perayaan Hari Nasional Republik Belarus yang digelar di Jakarta, Jumat (29/8/2025). Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menghadiri acara tersebut dan menekankan pentingnya kerja sama di bidang kesetaraan gender serta perlindungan anak.
“Terdapat potensi besar untuk memperkuat kerja sama, khususnya di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Kami mengapresiasi inisiatif Belarus dalam mempromosikan kesetaraan gender, mendukung wirausaha perempuan, serta mendorong kesejahteraan anak-anak,” ujar Menteri PPPA Arifah Fauzi.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah Indonesia membuka peluang untuk memperluas pertukaran program antar masyarakat, seperti pelatihan bersama dan kegiatan komunitas yang dapat mempererat hubungan kedua negara.
Baca Juga: Menteri PPPA Buka Banggai Run Challenge: Sport Tourism Jadi Senjata Promosi Daerah
“Kami juga ingin mendorong pertukaran bermakna, seperti pelatihan bersama dan program komunitas yang dapat meningkatkan kapasitas sekaligus mempererat masyarakat kita,” tambahnya.
Arifah mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini tengah menantikan kunjungan resmi Presiden Belarus pada akhir 2025. Kunjungan itu akan menjadi balasan setelah Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke Belarus pada 15 Juli 2025 dan disambut langsung oleh Presiden Alexander Lukashenko.
“Perayaan Hari Nasional Republik Belarus sekaligus memperingati 32 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Belarus yang telah terbangun sejak 1993. Pemerintah berharap kerja sama kedua negara dapat terus memperkuat peluang kolaborasi di berbagai sektor. Indonesia optimis terhadap masa depan hubungan kita dengan Belarus yang terus berkembang berlandaskan rasa saling menghormati, aspirasi bersama, dan keterlibatan konstruktif,” kata Arifah.
Baca Juga: Menteri PPPA Ajak Mahasiswa Aktif Perangi Kekerasan di Kampus
Sementara itu, Duta Besar Belarus untuk Indonesia, Raman Ramanouski, juga hadir dalam acara tersebut. Ia menyampaikan apresiasi kepada Indonesia sekaligus menegaskan komitmen Belarus untuk memperkuat hubungan bilateral di berbagai bidang.
“Kami siap menjalin kerja sama di bidang pendidikan, kesehatan, perempuan dan anak, ketahanan pangan, kemanusiaan, dan olahraga. Kami menyambut mahasiswa Indonesia yang ingin menempuh studi di Belarus, sekaligus mendorong kontrak antar masyarakat melalui pertukaran budaya dan pariwisata,” ungkap Raman.
Ia juga menambahkan, Belarus memberikan fasilitas bebas visa bagi warga negara Indonesia hingga 30 hari, serta akan berbagi praktik baik dengan Kementerian PPPA terkait kebijakan kerja yang inklusif, termasuk cuti melahirkan hingga tiga tahun dengan jaminan kembali ke posisi semula.
Dalam kesempatan itu, Raman turut menyampaikan ucapan selamat atas peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dan berharap momentum tersebut semakin mempererat hubungan persahabatan antara kedua negara.