VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Pil pahit harus ditelan bulat-bulat rakyat Indonesia lantaran protes keras yang terjadi dalam beberapa hari terakhir kepada para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hanya dibalas diam para anggota dewan terhormat. Bahkan beredar informasi di berbagai lini media sosial bahwa banyak anggota dewan memilih plesiran sejak 25 Agustus lalu ke luar negeri seperti China, Singapura dan Australia.

Tangkapan layar beredar tentang keberadaan Ahmad Sharoni (Foto/Ist)
Salah satu yang paling disorot adalah keberadaan Ahmad Sahroni, mantan wakil ketua Komisi III DPR RI yang sekarang jadi anggota Komisi I. Dia diduga sedang berada di Singapura. Tangkapan layar yang memperlihatkan Sahroni sedang berada di Singapura beredar luas. Politisi Partai Nasdem itu memang bungkam dan tidak lagi muncul di media sosial setelah melontorkan kata-kata kontroversial dan ditantanh debat oleh diaspora Indonesia di Denmark. Bahkan beberapa unggahan sindiran tentang tantangan debat di akun instagramnya juga telah dihapus.
Berikutnya adalah Eko Patrio yang diduga tengah berada di China. tangkapan layar dari warga memperlihatkan Eko tengah berada di pusat perbelanjaan di negeri Tiongkok. Selanjutnya tangkapan layar tentang kesaksian petugas Bandara Soekarno Hatta mengatakan banyak perjalanan bisnis beberapa hari ini yang merupakan permintaan para anggota dewan. Salah satu tujuannya adalah Australia. Warga net membagikan informasi bahwa salah satu agenda para anggota dewan adalah mengikuti Sydney Marathon pada 31 Agustus nanti.
Jika memang dugaan keberadaan para anggota dewan ini benar, maka tidak salah jika rakyat makin marah. Hingga kini beberapa kericuhan bahkan telah pecah di beberapa kota, tidak hanya Jakarta tapi juga Bandung, Makassar, Semarang, Surabaya, Medan. Puncaknya adalah kematian Affan Kurniawan yang dilindas kendaraan taktis anti peluru Bromob Polri pada Kamis malam (28/8).
Presiden Prabowo Subianto sendiri pada Jumat malam melalukan kunjungan ke rumah keluarga Almarhum Affan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Menurut kesaksian warga sekitar, Presiden hanya berkunjung sekitar 10 menit.