“WFH itu bukan libur ya, Pak Heru, Para Kordinator, Sub kordinator, selaku pimpinan memiliki kewajiban untuk mengkoordinir para pejabat fungsional yang sudah diklasterkan dalam rumpun-rumpun sesuai dengan keahliannya. Kita ingin ke depan, terus melakukan perbaikan dan meraih kemenangan dalam kompetisi di masa depan,” ujarnya.
Kedua, Sekjen berpesan selain berpikir out of the box dan inovatif, maka BLK harus membuka diri. Yakni melakukan kolaborasi jejaring kerja yang memiliki core (dasar) sama. Misalnya kolaborasi dengan kalangan perguruan tinggi, maupun asosiasi disainer.
“Tidak mungkin kita memperoleh ide, kalau sementara ini, tanpa pernah dibarengi melakukan kolaborasi dengan pihak lain. Tidak akan mungkin, karena sumber itu berasal dari luar,” katanya.
Sementara Kepala BBPLK Semarang, Heru Wibowo, menegaskan bahwa seluruh jajaran BBPLK Semarang menyambut positif motivasi dari Sekjen Kemnaker untuk meningkatkan performa BBPLK Semarang dan Kemnaker dalam rangka reformasi birokrasi dan BLK.