TANJUNGPINANG,AKUUPDATE.ID-Pemprov Kepri meminta bantuan pihak Kedubes RI di Malaysia dan Pemerintah Pusat soal kepulangan PMI melalui pintu pelabuhan di daerah tersebut. Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengharapkan Kedubes RI agarĀ mengimbau PMI untuk tidak melakukan perjalanan mudik lebaran Idul Fitri pada tanggal 6-17 Mei 2021. Kemudian, dukungan Kedubes RI dalam memastikan PMI yang akan pulang sudah mendapatkan tes PCR dengan hasil negatif.
āDukungan pembiayaan penanganan kepulangan PMI untuk makan minum akomodasi dan transportasi,āĀ kata Anshar saat video conference rapat koordinasi terkait pemulangan PMI yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin (19/04).
Selain itu, Ansar juga meminta Pemerintah Pusat untuk membuka pintu alternatif kepulangan PMI selain Kepri, misalnya melalui Pelabuhan Tanjung Balai Asahan, Provinsi Sumut, Pelabuhan Dumai dan Pelabuhan Bengkalis, Provinsi Riau. Selanjutnya memastikan PMI dapat diterima oleh Pemerintah Daerah yang menjadi wilayah tujuan lanjutan dan wilayah tujuan akhir.
āKita tidak ingin pemulangan PMI menumpuk di Kepri, karena selama ini sudah 74 ribu lebih orang yang dipulangkan. Ini bisa merusak citra sebagai daerah pariwisata dan investasi,ā tuturĀ Ansar.
Ansar menjelaskan permintaan dukungan itu bukan tanpa alasan karena Pemprov Kepri tengah menghadapi berbagai permasalahan mengenai kepulangan PMI, di antaranya masih terdapat PMI yang kembali ke tanah air membawa hasil tes Covid-19 negatif kemudian diperiksa ulang di BTKL mendapat pemeriksaan tes usap PCR dengan hasil positif.
Baca Juga : Menaker Ida Imbau Pekerja dan PMI Tak Mudik Tahun Ini
Selain itu, belum jelasnya dukungan pembiayaan penanganan kepulangan PMI Mandiri atau kalibrasi untuk makan dan minum, akomodasi, serta transportasi dari Pemerintah Pusat. Permasalahan lainnya yaitu kebijakan Pemerintah Pusat terkait pelarangan mudik pada tanggal 6-17 Mei 2021, kata dia, berpotensi mengakibatkan meningkatnya kepulangan PMI Mandiri pada hari hari sebelum tanggal larangan mudik.
āHal ini akan mempengaruhi ketersediaan moda transportasi umum dari Kepri ke wilayah tujuan lanjutan dan wilayah tujuan akhir PMI pada tanggal larangan mudik. Kemudian, adanya penolakan oleh Pemerintah Daerah yang menjadi wilayah tujuan lanjutan dan wilayah tujuan akhir PMI,ā ungkap gubernur.
Sementara itu Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono menyampaikan sejak November 2020 dan akan dilanjutkan hingga Juni 2021 Pemerintah Malaysia sedang melakukan kebijakan rekalibrasi yaitu kebijakan yang memberikan kemudahan bagi PMI yang tidak berdokumen untuk kembali ke negara masing-masing dengan membayar denda jauh lebih ringan.
Dengan adanya kebijakan setelah berakhirnya program rekalibrasi melakukan penindakan, ditambah dengan kondisi ekonomi mereka di Malaysia yang cukup berat maka banyak PMI yang ingin pulang.
āBiasanya mereka pulang dengan kapal yang berkapasitas sekitar 148 orang dengan jadwal 4-5 kali sepekan dengan ketentuan setiap penumpang memiliki hasil negatif tes usap PCR sebelum keberangkatan,ā ungkapnya.
Baca Juga : Mudik Lebih Awal, Ratusan TKI Padati Bandara Internasional Juanda
Kepala BNPB sekaligus ketua Satgas penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan banyak PMI yang pulang dengan membawa dokumen tes usap negatif.
āTetapi ternyata banyak yang belum di tes usap, banyak sekali yang setelah di tes di sini hasilnya positif, di sini kita melihat ada indikasi mereka membawa hasil tes abal-abal,ā ungkap Doni.
Menko PMK Muhadjir Effendy mendukung pembukaan pintu masuk alternatif selain di Kepri, juga usulan memperbanyak armada TNI AL untuk mengangkut kepulangan PMI ke daerah asalnya masing-masing.
āSaya juga minta KJRI untuk menerjunkan personilnya agar dapat betul-betul mengawasi hasil negatif tes PMI yang akan pulang, untuk dukungan logistik silakan Pemprov Kepri mengajukan usulan anggaran,ā kata Muhadjir.
Kemenko Marves Luhut Binsar Panjaitan turut menyampaikan identifikasi masalah sudah jelas dan solusi telah didapatkan dalam forum rapat tersebut. Menurutnya keadaanĀ PMI di Negeri Jiran tersebut sangat sulit sehingga mereka harus pulang, setelah masuk ke Kepri di tes usap dan di karantina merupakan langkah sudah benar.
āUntuk dukungan logistik dapat berkoordinasi dengan Kemenko PMK hingga bagaimana Pemda tidak ketiban pulung,ā kata Luhut.(*)
Sumber : Antaranews