Aktivis HAM Batam Sentil Oknum Polisi Ngopi Bareng Terduga Pelaku TPPO

by Voice Indonesia
0 comments
A+A-
Reset
Aktivis HAM di Batam, Chrisanctus Paschalis Saturnus. (VOICEIndonesia.co/iko)

VOICEIndonesia.co,Batam – ‘Ngopi’ di warung Kopi sudah membumi bagi warga Kepri. Batam khususnya. Tiap hari, hingga petang, silih berganti orang yang datang. Sialnya, dalam rentang waktu berdekatan, pertemuan oknum aparat berwenang dengan seseorang yang diduga mafia penyelundup manusia di kedai kopi ini kepergok oleh aktivis HAM di Batam.

“Yang pasti di tahun 2023 terbanyak (kepergok bertemu). Dan ada info juga 2024 ini. Tempatnya di beberapa kafe atau warung kopi di Batam,” ucap aktivis HAM di Batam, Chrisanctus Paschalis Saturnus dihubungi VOICEIndonesia.co pada Sabtu 18 Mei 2024.

Baca Juga : Sehari Seribu,Batam Kerap jadi Jalur Perlintasan PMI Ilegal dan Perdagangan Orang

Dirinya tidak tahu, apakah ada konsen kasus TPPO yang sedang bergulir di PPA Polda Kepri saat itu. “Tidak tahu,” imbuhnya. Menurut pria yang akrab disapa Romo Paschal, itu patut dipertanyakan. “Ngapain (aparat sering ngopi dengan mafia)? Untuk apa?” tanya dia lagi.

Padahal Batam dalam kondisi darurat tindak pidana perdagangan orang atau TPPO. Bahkan, sehari sampai seribu orang imigran yang melintas di pelabuhan internasional di Batam.

Agar temuan tidak menjadi fitnah dikemudian hari, pihaknya sudah melaporkan hal tersebut kepada yang berwajib yakni Propam Polda Kepri. Untuk memperkuat laporannya, aktivis HAM ini pun melampirkan bukti tangkapan layar berupa rekaman video dan foto saat pertemuan. 

Baca Juga : Beredar Dugaan WNA Kena Pungli, Kepala Imigrasi Tanjung Pinang Buka Suara

Namun, disayangkan. Lanjut Romo, pengaduan masyarakat tersebut malah ditolak oleh Propam Polda Kepri dengan alasan tak cukup bukti. “Saya kurang tahu karena Propam tidak menjelaskan detail bukti apa yang Propam maksud. Silakan tanya dengan Propam,” jelas Romo.

Dalam laporan tersebut, ada satu nama oknum penyidik PPA Polda Kepri yang dilaporkannya. “Orang yang sama. Begitu juga dengan bukti rekaman video dan foto,” katanya lagi. 

Romo Paschal menilai, upaya Polda Kepri dalam melakukan pelanggaran tindak pidana perdagangan orang (TPPO) biasa saja. Tak ada yang bisa dibanggakan.

Buktinya, tak sedikit mafia atas sindikat perdagangan manusia di Indonesia, khususnya Batam, yang masih beroperasi sampai hari ini. Lalu, hukum pidana pelaku pun tidak tuntas.

“Yang ditangkap itu cuma supir. Sementara sampai kini belum pernah ada mafia atau korporasi yang disentuh oleh penegak hukum,” singgungnya.

Terkait laporannya, menurut Propam tidak cukup bukti, pihaknya tak akan berhenti. “Dalam minggu ini kami akan melaporkan ke Kapolri soal ini termasuk kerja Propam Polda Kepri yang perlu ditinjau dan dievaluasi,” tegasnya.

Terpisah, perihal laporan adanya oknum penyidik PPA Polda Kepri yang kepergok ‘ngopi’ dengan mafia PMI ilegal namun tidak cukup bukti, saat dikonfirmasi pada Sabtu 18 Mei 2024, Kabid Propam Polda Kepri Kombes Ferry Irawan saat dikonfirmasi wartawan, belum membalas pesan yang disampaikan lewat WhatsApp sampai berita ini ditayangkan.(iko)

Editorial VOICEIndonesia

Tentang VOICEINDONESIA.CO

LOGO-VOICEINDONESIA.CO-Copy

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO