Kemenkeu Pastikan APBN Tetap Aman di Tengah Gejolak Global

Ia menjelaskan bahwa meskipun terdapat tekanan dari sisi penerimaan negara, belanja pemerintah telah mulai terealisasi dengan baik sehingga defisit masih dalam batas yang wajar.

by VOICEINDONESIA.CO
0 comments
A+A-
Reset
Kemenkeu Tetap Waspadai Risiko Global Jaga Surplus Neraca Dagang

VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap terkendali dan aman meski diwarnai berbagai peristiwa global pada semester I tahun 2025.

“APBN kita aman, kita melihat trajectory dari yang kemarin sudah kita laporkan sampai bulan Mei, itu kita lihat trajectory-nya cukup terkendali,” ujar Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (DJSEF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (29/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa meskipun terdapat tekanan dari sisi penerimaan negara, belanja pemerintah telah mulai terealisasi dengan baik sehingga defisit masih dalam batas yang wajar.

“Sehingga kita lihat kemarin defisitnya kecil,” tambah Febrio.

Lebih lanjut, Febrio menyebutkan bahwa laporan semester I APBN akan disampaikan secara resmi kepada DPR RI pada 8 Juli mendatang. Ia meyakini bahwa arah perkembangan anggaran tetap sesuai dengan proyeksi yang telah ditetapkan.

“Nanti kita akan laporkan di laporan semester (lapsem), tetapi sampai akhir Mei kemarin trajectory-nya tetap baik,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, sejumlah isu global telah mewarnai dinamika ekonomi Indonesia sepanjang paruh pertama tahun ini. Mulai dari kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) hingga eskalasi konflik antara Iran dan Israel yang memengaruhi rantai logistik dunia.

Terkait tarif resiprokal, pemerintah AS menetapkan batas akhir negosiasi pada 8 Juli 2025, atau 90 hari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tersebut awal April lalu. Tarif sebesar 32 persen dikenakan pada beberapa negara mitra, termasuk Indonesia.

Namun, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga saat ini pemerintah AS belum mengajukan tambahan permintaan dalam negosiasi. “Tuntutan mereka hanya untuk menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara,” jelasnya dalam pernyataan sebelumnya.

Sementara itu, Presiden RI Prabowo Subianto bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan harapan agar gencatan senjata antara Iran dan Israel dapat menjadi langkah awal menuju perdamaian.

“Kami tetap mendorong penyelesaian damai dari semua pihak dan menyambut baik adanya gencatan senjata antara Israel dan Iran. Kita berharap proses ini dapat terus berlanjut menuju perdamaian,” kata Presiden Prabowo dalam konferensi pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/6).

Kedua pemimpin menegaskan komitmen kawasan Asia Tenggara dalam menjaga stabilitas dan mendukung upaya penyelesaian damai terhadap konflik global yang tengah berlangsung.

Baca juga

Tinggalkan Komentar

Tentang VOICEINDONESIA.CO

LOGO-VOICEINDONESIA.CO-Copy

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO