VOICEINDONESIA.CO, Penghu – Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Arif Sulistiyo, meninjau langsung kondisi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Caiyuan Ocean Farm, Tambak Oyster di Penghu, Taiwan, Sabtu (30/8/2025).
Dalam kunjungan tersebut, para PMI menyampaikan kondisi kerja yang relatif baik, sementara majikan berharap proses penempatan tenaga kerja dari Indonesia bisa dipercepat.
Salah satu majikan mengaku puas dengan kinerja PMI yang dinilai rajin dan sesuai harapan.
Baca Juga: Jadi Pekerja Musiman di Australia Dengan Gaji Rp50 Juta, Ada yang Minat?
Namun, ia menyoroti lamanya proses mendatangkan tenaga kerja dari Indonesia.
“Kebutuhan tenaga kerja cukup tinggi, jadi mekanismenya perlu dipermudah,” ujarnya, dikutip dari keterangan resmi KDEI Taipei, Jumat, (5/9/2025).
Menanggapi hal itu, Arif menegaskan KDEI siap memfasilitasi kebutuhan majikan melalui skema Special Placement Program to Taiwan (SP2T).
Skema ini memungkinkan penempatan PMI lebih cepat dan transparan tanpa melibatkan perantara agensi maupun P3MI.
Baca Juga: ABK Indonesia di Taiwan Keluhkan Pungutan Tambahan Hingga Rp10 Juta
Dari hasil peninjauan, para PMI mengaku mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.
Pekerjaan mereka meliputi pemasangan bibit oyster, panen, pengolahan, hingga penyortiran daging oyster dan pengelolaan limbah cangkang. Para pekerja terlihat antusias dan fokus dalam menjalankan tugas.
Sebagian PMI merupakan pendatang baru, sementara lainnya telah berpengalaman lama bekerja di Taiwan.
Sektor budidaya tambak atau akuakultur sendiri resmi dibuka sebagai sub-jabatan bidang pertanian sejak akhir 2023.