VOICEINDONESIA.CO, Surabaya – Fenomena kendaraan bermotor milik warga Surabaya yang brebet usai mengisi bbm di sejumlah SPBU kini menuai kontroversi. Sejumlah warga masih mengeluhkan kondisi motor yang brebet atau tersendat-sendat setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) Pertalite di SPBU Pertamina. Warga metropolis Surabaya mulai mengeluhkan kondisi motor brebet sejak Sabtu (25/10/2025).
Warga lantas berbondong-bondong melakukan perbaikan ke bengkel. Sebagian juga sudah melapor ke posko pengaduan di empat SPBU yang berlokasi di Surabaya. Tidak hanya dialami warga Surabaya, kasus serupa juga terjadi di sejumlah wilayah lain, seperti Sidoarjo, Tuban, Bojonegoro, Jember, dan Malang.
Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim bersama Pertamina mengecek SPBU Kebonsari, Surabaya pada Kamis (30/10/2025). Polda Jatim dan Pertamina mengambil sampel Pertalite dari tangki atau dispenser diuji menggunakan pasta air atau stick dengan ujung yang diolesi pasta berwarna merah muda. Proses pengujian serupa juga dilakukan di nozzle pengisian BBM.
Hasilnya, Polda Jatim tidak menemukan adanya campuran air dari BBM Pertalite, baik dari tangki pendam maupun nozzle. “Dari uji sampel tadi kami temukan di tangki pendam dan nozzle dispenser SPBU bahwa kandungan Pertalite tidak ada kandungan air. Semua sesuai dengan spesifikasi Pertalite dari hasil uji langsung menggunakan pasta air,” kata Kanit I Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jatim Kompol Putu Angga.
Pernyataan yang sama juga dikatakan oleh Sales Manager Pertamina Wilayah Surabaya Doni Prasetya, ia menegaskan bahwa tidak ada campuran air pada BBM Pertalite yang diduga menyebabkan motor brebet. “Pada hari ini kita sama-sama mengecek bahwa tidak ada kandungan air dari pada pengujian air baik di tangki SPBU maupun di nozzle dispenser,” kata Doni
Sementara itu meski hasil sidak Polda Jatim yang menyatakan tidak terdapat campuran air dalam BBM tapi temuan dari wakil walikota surabaya armuji mendapati adanya campuran zat lain pada BBM Pertalite.
Menurut Daniel Lukas Rorong perwakilan ojol dan taksi online surabaya terkait Kontroversi motor brebet yang dialami sejumlah warga usai mengisi bbm hingga kini sudah ada 25 laporan ojol yang diterimanya sejak Sabtu (25/10/2025). Para driver ojol tersebut mengeluhkan motornya brebet dan mogok usai melakukan pengisian BBM Pertalite di sejumlah SPBU di Surabaya. Mereka juga harus membayar ratusan ribu untuk biaya perbaikan motor di bengkel ”kasusnya semua teman-teman yang melapor ini sama, businya jadi menguning dan begitu ditap ada dua zat cair yang berbeda di dalam tangkinya itu,” ujar Daniel.
Ia pun meneruskan laporan dari para ojol ke Wakil Wali Kota Surabaya Armuji yang kemudian melakukan sidak ke SPBU bersama-sama.
Dalam inspeksi mendadak yang dilakukan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji atau yang akrab disapa Cak Ji ke SPBU di Jalan Rajawali, Kecamatan Krembangan, Surabaya pada Kamis (30/10/2025). mendapati adanya campuran dua zat cair yang berbeda di dalam BBM Pertalite. Pihak Supervisor SPBU Pertamina Rajawali berjanji meneruskan laporannya ke pusat.
Cak Ji menegaskan agar pihak Pertamina dapat merealisasikan pembayaran ganti rugi biaya perbaikan motor setiap pelapor. Untuk itu, pelapor atau warga terdampak wajib menyerahkan bukti nota dari bengkel. ”Orang kalau laporan enggak mungkin dibuat-buat karena mereka juga pasti (pendapatan) gojeknya juga berkurang, enggak bisa narik penumpang, masa uang Rp 100.000 saja enggak diganti,” ucap Cak Ji.(joe)
