VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menegaskan komitmen Kementerian P2MI untuk memprioritaskan penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) yang memiliki keterampilan (skilled labor) ke berbagai negara tujuan.
Hal tersebut diungkapkan saat menerima kunjungan silaturahmi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Korps HMI-Wati (KOHATI) Badan Koordinasi Daerah (Badko) Kalimantan Tengah di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta, Kamis (31/10/2025).
Baca Juga: Menaker Ajak Kampus Siapkan SDM Unggul Hadapi Transisi Energi dan Ekonomi Hijau
“Saat ini, Kementerian akan memprioritaskan penempatan pekerja migran berbekal keterampilan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Dua fokus utama adalah sektor welder (las) dan perhotelan,” ujar Mukhtarudin.
Ia menambahkan, para calon pekerja migran Indonesia (CPMI) ke depan perlu menguasai bahasa negara tujuan agar mampu beradaptasi dengan baik dan meminimalkan risiko di luar negeri.
Dalam pertemuan itu, kedua pihak juga membahas peluang kerja sama antara KemenP2MI dan HMI KOHATI Badko Kalteng, yang mencakup sejumlah inisiatif, di antaranya: Sosialisasi literasi migrasi aman di kampus melalui program edukasi.
Baca Juga: Motor Brebet Usai Isi BBM, Sidak Wawali Surabaya dan Polda Jatim Beda Hasil
Penyelenggaraan kelas literasi digital dan keuangan bagi calon pekerja migran, Keterlibatan aktif dalam Kampanye Nasional Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Serta Pelatihan kepemimpinan dan relawan migran muda, di mana kader HMI dan KOHATI dilatih menjadi pendamping sosial bagi PMI yang membutuhkan bantuan.
 
  
  
 
 
 