VOICEINDONESIA.CO, Sampit – Puluhan buruh melakukan aksi demonstrasi damai di depan kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit pada Senin (08/12/2025). Aksi ini merupakan bagian dari gerakan solidaritas serikat pekerja tenaga kerja bongkar muat se-Indonesia. Sejumlah anggota Polres Kotawaringin Timur maupun TNI turut mengamankan jalannya aksi tersebut.
Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhan, Gusti Muchlis menegaskan pihaknya tetap berpedoman pada regulasi yang ada terkait pembinaan tenaga kerja bongkar muat. Demonstrasi ini dipicu oleh persoalan regulasi yang sudah dijalankan namun dianggap merugikan pekerja.
“Kami dari kantor KSOP kelas 3 Sampit, ini adalah aksi solidaritas sesuai instruksi serikat pekerja tenaga kerja bongkar muat se-Indonesia, terkait dengan regulasi yang sudah dijalankan,” ujar Gusti Muchlis.
Baca Juga: Buruh di Lebak Tuntut Kenaikan UMK 2026 Sebesar 10,5 Persen
Muchlis menjelaskan pembinaan tenaga kerja bongkar muat tidak hanya dilakukan oleh pihak KSOP sendiri. Kepala Dinas Koperasi dan Kepala Dinas Tenaga Kerja turut terlibat dalam pembinaan tersebut, sehingga TKBM memiliki tiga pembina sekaligus.
Pihak KSOP telah berkoordinasi dengan koordinator lapangan aksi untuk memastikan demonstrasi tidak mengganggu aktivitas di pelabuhan Sampit maupun pelabuhan Bagendang. Kegiatan operasional layanan di kantor KSOP juga berjalan normal seperti biasa.
Baca Juga: Buruh Jakarta Ancam Mogok Massal Jika UMP 2026 Tak Tembus Rp6 Juta
“Pada momen ini ada hal-hal yang disampaikan kepada kami akan segera menjembatani dengan pihak terkait,” kata Muchlis.
Terkait tuntutan bongkar muat di Bagendang oleh TKBM, pihak KSOP menyatakan sudah melakukan mediasi dengan berkoordinasi bersama pemilik dermaga. Muchlis menekankan dermaga khusus berbeda dengan pelabuhan umum yang sudah diatur dalam Permen Nomor 52 Tahun 2011.
“Jadi kami tetap berpedoman dengan peraturan yang sudah ada,” tegasnya.
Aksi demonstrasi berlangsung tertib tanpa menimbulkan gangguan berarti terhadap operasional pelabuhan. Puluhan personel gabungan Polres Kotim dan TNI terus mengawal jalannya aksi untuk memastikan situasi tetap kondusif, berdasarkan keterangan resmi yang disampaikan pihak keamanan.

