VOICEINDONESIA.CO,Batam – Direktur Stella Maris Batam, Ansensius Guntur, atau yang akrab disapa Romo Yance, mengeluarkan pernyataan tegas yang mengingatkan warga Batam bahwa isu pelaut terlantar dan bermasalah, yang selama ini terkesan jauh, ternyata memiliki akar di Kota Batam.
Pernyataan ini disampaikan Romo Yance pada hari Senin (13/10/2025) menyusul adanya laporan mengenai Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang terdampar di Myanmar.
“Saya dikagetkan dengan berita . ABK kita terdampar di Myanmar dengan beberapa bulan gaji tak dibayar,” ujar Romo Yance, merujuk pada temuan dari VOICEIndonesia.co yang mengindikasikan bahwa pemilik kapal yang menelantarkan para ABK tersebut diduga berkantor di Batam dan memiliki rumah di kawasan Tiban.
Menurut Romo Yance, ketiadaan tanggung jawab dari pemilik kapal telah menyebabkan ABK, yang beberapa di antaranya berasal dari Kepulauan Riau (Kepri), terdampar di Myanmar. Kasus ini, sebutnya, adalah contoh nyata di mana 7 orang ABK harus berjuang meminta pertolongan karena diperlakukan tidak sesuai dengan aturan ketenagakerjaan.
“Awal mau ke luar negeri untuk memperbaiki hidup. Mimpi mereka diterpa ombak besar penipuan yang mengakibatkan mereka tak berdaya,” katanya.
Stella Maris Batam sendiri telah intensif mengadakan workshop dan seminar selama beberapa bulan terakhir untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai isu pelaut. Romo Yance menyesalkan bahwa isu ini tampaknya belum diketahui secara luas oleh masyarakat, padahal di balik “kediaman” Batam, banyak kasus tak baik yang melibatkan orang-orang di kota tersebut.
Oleh karena itu, Romo Yance menyerukan agar masyarakat Batam segera sadar dan waspada.
“Saatnya kita harus sadar. Batam yang aman-aman saja bisa menyembunyikan praktik yang tak baik yang bisa merugikan banyak pelaut,” tegasnya.
Ia mengimbau masyarakat, khususnya calon pekerja migran, untuk selalu melakukan pengecekan mendalam sebelum tergiur tawaran bekerja di luar negeri dengan janji gaji tinggi. “Bisa jadi Anda korban berikutnya. Wake up Batam! Lindungi diri dan keluarga dari praktik tak baik!” tutupnya.
Pernyataan Romo Yance ini sekaligus menegaskan kembali komitmen Stella Maris Batam dalam pendampingan dan perlindungan hak-hak pelaut serta keluarganya.