Asumsi Makro RAPBN 2026 Resmi Ditetapkan, Ini Rinciannya

by Sintia Nur Afifah
0 comments
A+A-
Reset

VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Komisi XI DPR RI dan pemerintah resmi menetapkan asumsi ekonomi makro RAPBN 2026 dalam rapat kerja yang berlangsung di Gedung Senayan, Jakarta, Jumat (22/8). Dalam raker ini dihadiri Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Gubernur Bank Indonesia, dan Ketua Dewan Komisioner OJK.

“Kesepakatan ini menunjukkan sinergi yang baik antara legislatif dan eksekutif dalam menyusun rancangan anggaran yang realistis,” ujar Ketua Komisi XI DPR RI dalam pembukaan rapat kerja.

Kedua belah pihak menetapkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,4% year-on-year untuk tahun anggaran mendatang. Pemerintah memproyeksikan inflasi akan terkendali pada level 2,5%, sementara nilai tukar rupiah dipatok stabil di posisi IDR 16.500 per dolar AS.

Baca Juga: Wamenkeu Dorong Diversifikasi Pembiayaan Lewat Kangaroo Bond

Menteri Keuangan menegaskan pentingnya menjaga stabilitas makroekonomi.

“Target pertumbuhan 5,4% ini realistis dan dapat dicapai dengan dukungan kebijakan fiskal yang tepat sasaran,” jelasnya dalam presentasi kepada anggota Komisi XI.

Stabilitas sektor keuangan menjadi fokus utama dengan penetapkan suku bunga SBN 10 tahun pada 6,9%. Gubernur Bank Indonesia menyatakan angka ini mencerminkan upaya menjaga keseimbangan ekonomi di tengah volatilitas pasar global yang masih berlanjut.

Baca Juga: Menkeu: Dubes RI Kunci Jaga Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Agenda pembangunan sosial menunjukkan ambisi besar pemerintah dalam mengatasi persoalan struktural. Target tingkat pengangguran ditetapkan pada kisaran 4,44%-4,96%, sementara kemiskinan ekstrem diharapkan dapat ditekan hingga mencapai 0%-0,5%.

“Penekanan kemiskinan ekstrem menjadi prioritas utama dalam RAPBN 2026,” tegas Menteri PPN/Kepala Bappenas. Gini Ratio sebagai indikator kesenjangan ekonomi diproyeksikan berada pada rentang 0,377-0,380.

Sektor pertanian mendapat perhatian khusus dengan target indeks kesejahteraan petani mencapai 0,7731. “Petani adalah tulang punggung ketahanan pangan nasional, sehingga kesejahteraan mereka harus terus ditingkatkan,” ungkap perwakilan Kementerian Pertanian yang hadir dalam rapat.

Proyeksi pertumbuhan sektor ekonomi menunjukkan optimisme yang terukur. Konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh 5,2%, didukung konsumsi pemerintah yang diprediksi naik 4,3%. Sektor investasi juga diharapkan berkontribusi dengan pertumbuhan 5,2%.

Kinerja perdagangan internasional diprediksi positif dengan ekspor yang diproyeksikan tumbuh 6,7% dan impor mencapai 7,2%. “Angka ini mencerminkan pemulihan aktivitas perdagangan global dan daya saing produk Indonesia,” kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

“Kami akan terus menjaga komunikasi dengan Komisi XI dan Badan Anggaran, sehingga pada akhirnya RAPBN 2026 bisa ditetapkan menjadi Undang-undang APBN 2026,” jelas Menkeu di akhir raker.

Editorial VOICEIndonesia

Tentang VOICEINDONESIA.CO

LOGO-VOICEINDONESIA.CO-Copy

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO