VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Pertahanan Mesir Jenderal Abdel Mageed Saqr membahas penguatan kerja sama pertahanan dalam pertemuan bilateral yang digelar di Kairo, Mesir, Sabtu (12/7/2025).
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut konkret dari komitmen antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi untuk mempererat hubungan bilateral, khususnya di sektor pertahanan.
Dalam siaran pers resmi Kementerian Pertahanan yang diterima di Jakarta, Senin (14/7/2025), disebutkan bahwa kedua menteri membahas sejumlah inisiatif strategis, meliputi penguatan kerja sama industri pertahanan, pelatihan dan latihan bersama, pertukaran personel militer termasuk pelatihan Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia untuk memperkuat komunikasi antarlembaga pertahanan kedua negara.
Menhan Sjafrie turut menyampaikan apresiasi atas dukungan Mesir dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan Indonesia untuk rakyat Palestina di Gaza, melalui jalur kemanusiaan yang difasilitasi Mesir.
Baca Juga: Kapolri Resmikan Groundbreaking Sembilan Dapur Gizi SPPG Polda Riau
Sementara itu, Menhan Saqr memaparkan peran aktif angkatan bersenjata Mesir dalam pembangunan nasional, termasuk kontribusinya dalam sektor pertanian dan perikanan guna memperkuat ketahanan pangan nasional.
Menanggapi hal itu, Menhan Sjafrie menjelaskan kontribusi serupa dari TNI dalam mendukung ketahanan pangan nasional, yang berhasil meningkatkan surplus produksi beras di Indonesia.
Sebagai hasil konkret dari pertemuan, kedua negara sepakat untuk membentuk kelompok kerja (working group) sebagai forum teknis yang akan menindaklanjuti berbagai inisiatif kerja sama pertahanan yang telah disepakati.
Baca Juga: KP2MI Soroti RUU PMI, Abaikan Nasib Pekerja Magang di Luar Negeri
Dalam rangkaian kunjungannya, Menhan Sjafrie juga melakukan ziarah ke Monumen Unknown Soldier Memorial di Nasr City, Kairo, serta melakukan penghormatan dengan peletakan karangan bunga. Ia juga berziarah ke makam Presiden Ketiga Mesir Anwar Sadat.
Pertemuan bilateral ini ditutup dengan jamuan makan siang dan pertukaran cendera mata, sebagai simbol persahabatan dan kemitraan strategis antara kedua negara.