VOICEINDONESIA.CO, Canberra – Indonesia dan Australia memperkuat komitmen kerja sama maritim melalui pertemuan 2+2 strategis yang membahas berbagai isu keamanan kawasan. Kedua negara sepakat membentuk Indonesia-Australia Maritime Dialogue sebagai langkah konkret meningkatkan kerja sama di wilayah laut yang saling berbatasan.
Menteri Luar Negeri RI Sugiono dan Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin bertemu dengan Wakil Perdana Menteri/Menteri Pertahanan Australia Richard Marles dan Menlu Australia Penny Wong di Gedung Parlemen Australia, Kamis (28/8/2025). Pertemuan kesembilan sejak digagas 2011 ini membahas kerja sama politik, pertahanan, keamanan, dan isu geostrategis kawasan Pasifik serta Timur Tengah.
“Pertemuan 2+2 memiliki arti strategis bagi hubungan RI-Australia, khususnya pada sektor politik luar negeri dan pertahanan, serta upaya bersama dalam memelihara perdamaian dan stabilitas kawasan,” ujar Menlu Sugiono pada pembukaan pertemuan.
Baca Juga: Menlu Sugiono Tegaskan Komitmen RI Wujudkan ASEAN Vision 2045
Para menteri menindaklanjuti pembahasan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Anthony Albanese pada Annual Leaders’ Meeting Mei lalu di Jakarta. Pembahasan mencakup penguatan kerja sama maritim melalui pembentukan Indonesia-Australia Maritime Dialogue dan sejumlah program Maritime Domain Awareness yang akan memperkuat pengawasan wilayah laut kedua negara.
“Sebagai negara yang saling berbagi batas laut, Indonesia dan Australia perlu meningkatkan kerja sama maritim ke arah yang lebih jauh,” tegas Menlu Sugiono.
Kedua negara juga menyepakati Kemitraan Indonesia-Australia untuk Perdamaian dan Stabilitas sebagai upaya bersama menjaga stabilitas kawasan. Kerja sama pencegahan konflik ini menjadi salah satu fokus utama dalam memperkuat hubungan bilateral yang sudah terjalin baik.
Baca Juga: Menlu Sugiono Jajaki Elevasi Kemitraan dengan Korea Selatan
Dalam konteks global, para menteri menyoroti perkembangan situasi di Timur Tengah, khususnya konflik kemanusiaan di Gaza. Mereka menyerukan penghentian aksi kekerasan dan gencatan senjata, serta memastikan penyaluran bantuan kemanusiaan berjalan lancar.
Menlu Sugiono secara khusus menyambut baik keputusan Australia mengakui negara Palestina yang akan disampaikan pada September dalam Sidang Majelis Umum PBB. Dukungan Australia terhadap Palestina dinilai sebagai langkah positif dalam mencari solusi damai konflik Timur Tengah.
Sebelum pertemuan 2+2, Menlu Sugiono melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Penny Wong membahas implementasi Rencana Aksi Kemitraan Strategis Komprehensif 2025-2029. Pembahasan mencakup bidang perdagangan dan investasi, kerja sama pembangunan, hubungan antarmasyarakat, dan kemitraan di ASEAN serta kawasan Pasifik.
Usai pertemuan, Menlu Sugiono dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan kehormatan kepada PM Anthony Albanese dan menyampaikan kemajuan hubungan bilateral kedua negara. Kunjungan ini semakin mempererat hubungan diplomatik yang sudah terbangun kokoh.
“Hubungan Indonesia dan Australia saat ini berada di titik yang sangat baik. Ini tidak lepas dari faktor kesamaan kepentingan kedua negara, upaya proaktif kedua pemerintahan, dan dukungan masyarakat di berbagai sektor kerja sama,” demikian disampaikan Menlu Sugiono.