VOICEINDONESIA.CO, Gyeongju – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Christopher Luxon, di Hotel Lahan Select Gyeongju, Jumat (31/10/2025).
Pertemuan tersebut digelar di sela-sela rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 yang berlangsung di Republik Korea.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya pertukaran pengalaman dan peningkatan kolaborasi di sektor pendidikan, pertanian, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Baca Juga: DPR RI Dukung Penuh Kemnaker Tindak Tegas 94 TKA Ilegal di KEK Sei Mangkai
Presiden juga menyoroti perlunya memperluas akses pasar dan meningkatkan nilai perdagangan bilateral yang pada tahun 2024 mencapai USD 1,91 miliar.
“Kita ingin memperluas kerja sama di bidang pertanian dan pendidikan. Indonesia ingin mengirim lebih banyak siswa untuk belajar kedokteran dan kedokteran gigi di Selandia Baru. Kami juga berharap ada guru-guru dari Selandia Baru yang bisa membantu mengajar Bahasa Inggris bagi calon pekerja migran kita,” ujar Presiden Prabowo.
Kedua juga pemimpin membahas upaya memperkuat kemitraan komprehensif Indonesia–Selandia Baru yang telah terjalin sejak 2018.
Baca Juga: Polisi Gerebek Hotel di Batam, Gagalkan Pengiriman 4 Calon PMI Ilegal ke Kamboja
“Perdagangan bilateral kita telah meningkat hampir 10 persen setiap tahun selama lima tahun terakhir. Namun saya yakin, kita bisa berbuat lebih baik lagi. Saya berharap kerja sama yang selama ini baik dapat terus diperkuat,” ujar Presiden Prabowo.
PM Christopher Luxon menyambut baik pandangan tersebut dan menegaskan komitmen Selandia Baru untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan Indonesia.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Indonesia terhadap peningkatan Kemitraan Strategis Komprehensif (Comprehensive Strategic Partnership/CSP) antara ASEAN dan Selandia Baru.
“Terima kasih atas dukungan Indonesia terhadap peningkatan status ASEAN–Selandia Baru menjadi CSP. Dengan dukungan mekanisme seperti RCEP dan pembaruan AANZFTA, kita memiliki dasar yang kuat untuk memperdalam hubungan perdagangan kedua negara,” ujar PM Luxon.
 
  
  
 
 
 