VOICEINDONESIA.CO, Gyeongju – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan pentingnya pemberdayaan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) serta kerja sama multilateral dalam menghadapi kejahatan lintas batas sebagai kunci mewujudkan kawasan Asia Pasifik yang tangguh, adil, dan berkelanjutan.
Hal itu disampaikan Presiden Prabowo saat menghadiri sesi pertama APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) di Hwabaek International Convention Center (HICO), Gyeongju, Republik Korea, Jumat (31/10/2025).
Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan harus bersifat inklusif dan membawa kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Baca Juga: DPR RI Dukung Penuh Kemnaker Tindak Tegas 94 TKA Ilegal di KEK Sei Mangkei
“APEC harus memastikan manfaat perdagangan dan investasi menjangkau semua orang sehingga tidak ada satu pun perekonomian yang tertinggal. Kolaborasi pemerintah-swasta kita perlu fokus pada kerja sama dan ekonomi yang berpusat pada rakyat,” ujar Presiden Prabowo.
Kepala Negara juga memaparkan berbagai langkah konkret yang telah dijalankan Indonesia, antara lain melalui program pemberdayaan nasional UMKM dan koperasi, serta peningkatan akses digital dan keuangan agar UMKM dapat terintegrasi dalam rantai nilai global.
“Di Indonesia, kami menerapkan prinsip ini melalui program nasional yang memberdayakan usaha kecil dan koperasi untuk mengoptimalkan potensi mereka, meningkatkan kesejahteraan, dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan,” ungkapnya.
Selain isu ekonomi, Presiden Prabowo juga menyoroti ancaman kejahatan lintas batas seperti penyelundupan, perdagangan manusia, narkotika, dan pencucian uang yang dinilai dapat merusak stabilitas ekonomi kawasan jika tidak diatasi melalui kerja sama antarnegara.
“Kita tidak dapat mengatasi bahaya-bahaya ini sendirian. Penyelundupan, penipuan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkotika merupakan ancaman nyata bagi masa depan perekonomian kita,” tegas Presiden.
Prabowo menambahkan, Indonesia tengah berupaya keras melawan korupsi dan praktik bisnis tidak sehat, sembari memperkuat integritas dalam pembangunan ekonomi nasional.
“Kami memerangi korupsi, penipuan, dan pebisnis rakus yang menghambat pertumbuhan riil. Pengalaman ini menempatkan Indonesia dalam posisi strategis sebagai penghubung antara ekonomi maju dan berkembang dalam menghadapi tantangan global,” ucapnya.
Presiden Prabowo menutup pidatonya dengan menyerukan semangat multilateralisme untuk memastikan APEC benar-benar memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat di kawasan Asia Pasifik.
“Mari kita bekerja sama untuk mencapai tujuan ini,” tutup Presiden.
 
  
  
 
 
 