SBMI Gelar FGD Bahas Perlindungan Awak Kapal Perikanan Migran

by VOICEINDONESIA.CO- Afifah
0 comments
A+A-
Reset

Namun, adanya dualisme antara SIUPPAK dan BP3MI masih menimbulkan kebingungan di tingkat pelaksana. Umroni menyuarakan pentingnya harmonisasi kebijakan antar-kementerian untuk mengurangi tumpang tindih aturan yang menyulitkan penyelesaian perselisihan.

Hakim Adhoc PHI, Iskandar Zulkarnaen, menjelaskan “peraturan yang ada telah mengatur penyelesaian konflik, namun masih diperlukan sinkronisasi di lapangan. Iskandar menegaskan bahwa mediator memiliki peran penting dalam mengeluarkan rekomendasi sebagai anjuran dalam menyelesaikan perselisihan” ujar beliau.

Diskusi ini menghasilkan beberapa rekomendasi, termasuk perlunya pelatihan dan sosialisasi terkait mekanisme bipartit dan tripartit bagi manning agency, transparansi data oleh manning agency, serta peran aktif MRC dalam memberikan pelindungan dan edukasi bagi AKP dan perusahaan penempatan.

Erry dari BP3TK menambahkan bahwa transparansi dari Disnaker sangat penting untuk memastikan para pihak memahami prosedur dan hak masing-masing.

SBMI juga turut mengusulkan pemerintah untuk memperkuat perjanjian penempatan sebagai langkah awal untuk melindungi hak-hak AKP, serta memastikan adanya penalti yang adil bagi kedua pihak dalam kontrak kerja.

Baca juga

Leave a Comment

About Voice Indonesia

VOICE Indonesia Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICE Indonesia dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

Kontak Voice Indonesia

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow Voice Indonesia