VOICEINDONESIA.CO, Depok – Sebanyak 197 Pekerja Migran Indonesia (PMI) resmi diberangkatkan ke Korea Selatan melalui skema penempatan Government to Government (G to G) oleh Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI).
Pelepasan dilakukan di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bisnis dan Pariwisata, Depok, Senin (9/6/2025).
Selain pelepasan, KP2MI juga menggelar Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) bagi 234 calon pekerja migran yang akan menyusul ke negara tujuan yang sama.
Program ini bertujuan membekali para pekerja dengan pengetahuan dasar sebelum menjalani kehidupan kerja di luar negeri.
Baca Juga: Menteri P2MI Ajak Mahasiswa UIN Palu Jadi Pekerja Migran Legal dan Terampil
Direktur Jenderal Penempatan KP2MI, Ahnas, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut, menegaskan bahwa program G to G memberikan jaminan penempatan kerja secara aman, terstruktur, dan sesuai dengan standar yang telah disepakati antara Indonesia dan Korea Selatan.
“Program ini menjadi jaminan bagi para Pekerja Migran untuk bekerja secara aman dan profesional. Kami ingin memastikan setiap pekerja siap secara mental, keterampilan, dan budaya,” kata Ahnas saat memberikan arahan dan motivasi.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para calon pekerja yang menunjukkan semangat dan antusiasme tinggi. Menurutnya, kesiapan para PMI menjadi kunci utama keberhasilan di negara tujuan.
Baca Juga: Wamen P2MI Harap KUR Pekerja Migran Dapat Perluas Akses Permodalan
Ahnas secara khusus menyoroti pentingnya penguasaan bahasa Korea sebagai bekal utama dalam proses adaptasi dan komunikasi di tempat kerja.
“Bahasa harus diperdalam. Ini bukan sekadar syarat teknis, tetapi alat utama untuk menjalin komunikasi, memahami instruksi kerja, dan membangun relasi profesional di sana,” ujarnya.
Lebih dari sekadar mencari nafkah, Ahnas mendorong para PMI untuk menjadikan pengalaman kerja di Korea Selatan sebagai sarana belajar dan pengembangan diri.
Ia menyarankan agar para pekerja juga mempertimbangkan melanjutkan pendidikan, seperti melalui Universitas Terbuka, yang memungkinkan pembelajaran jarak jauh.
“Jaga nama baik Indonesia di manapun berada. Keberhasilan Anda akan membuka pintu bagi generasi pekerja migran berikutnya,” tegasnya.
Ahnas juga berpesan agar para PMI menjaga semangat, berdoa, dan memohon restu orang tua sebagai kekuatan moral dalam menempuh perjalanan kerja di luar negeri.
“Semoga perjalanan ini berjalan aman, pekerjaan sukses, dan Anda kembali ke Tanah Air dengan pencapaian yang membanggakan,” tutupnya.
Dengan keberangkatan kali ini, KP2MI menegaskan komitmennya untuk terus mendorong penempatan pekerja migran yang profesional, serta menjaga reputasi Indonesia sebagai negara pengirim tenaga kerja terlatih dan berkualitas.