VOICEIndonesia.co,Jakarta – Pelaku Usaha Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI), Ahmad Faisol menagatakan memanasnya antara hubungan Iran dan Israel belum berdampak pada aktivitas penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke negara-negara di Timur Tengah.
Menurut Ahmad Faisol untuk tujuan penempatan PMI ke Timur Tengah umumnya ke negara-negara yang selama ini memiliki stabilitas bagus baik stabilitas ekonomi maupun politiknya.
“Eskalasi hubungan Iran dan Israel belum berdampak pada penempatan PMI, justerus satu tahun ini sedang dalam masa yang baik sehingga pemerintah semestinya tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan yang nantinya justeru merugikan PMI yang akan berkarir di luar negeri khususnya ke Timur Tengah, ” ujar Ahmad Faisol.
Ia menilai nasib pekerja Indonesia yang memiliki keinginan untuk berkarir di luar negeri akan semakin tidak menentu jika moratorium penempatan PMI untuk beberapa jabatan tidak segera dicabut oleh pemerintah Indonesia.
Baca Juga : Kepala BP2MI Tak Batasi Barang Bawaan PMI
“Moratorium penempatan PMI ke Timur Tengah ini kan sudah lama sekali diberlakukan oleh pemerintah, evaluasi selama moratorium mestinya sudah cukup dan sudah ditunggu oleh masyarakat semoga tidak lagi ditunda,” kata Dirut PT Timuraya Jaya Lestari tersebut.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi mengaku akan memantau perkembangan di kawasan Timur Tengah hal tersebut khususnya menyangkut pencabutan moratorium penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI ke Timur Tengah.
Sebagai informasi, pada Agustus 2023 Kemnaker mengumumkan rencana pencabutan Kepmenaker (Keputusan Menteri Tenaga Kerja) No. 260/2015 tentang Penghentian dan Pelarangan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Pada Pengguna Perseorangan di Negara-negara Kawasan Timur Tengah. (*)