VOICEIndonesia.co, Jakarta – Terungkapnya tiga oknum pegawai BP3MI Banten yang bertugas di Bandara Soekarno Hatta yang menjadi Money Changer.
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani memecat tiga orang tersebut secara langsung dari tugasnya.
Tidak hanya ketiga oknum BP3MI yang bertugas, Benny juga mencopot Kepala BP3MI karena telah mengabaikan tugas yang diamanatkan.
“Saya akan mengambil tindakan keras kepada tiga pegawai oknum BP3MI tersebut yaitu pemecatan, tidak ada kompromi, tidak ada negosiasi,” tegas Benny Rhamdani.
Saat konferensi pers penangkapan tiga pegawai BP2MI Banten di Jakarta, Benny membeberkan alasan memecat Kepala BP3MI.
“Saya sudah memerintahkan lama kepada yang bersangkutan (Kepala BP3MI) untuk penugasan sip-sipan secara dua minggu, Jadi disetiap bandara itu dua minggu dia ganti, dua minggu dia ganti” kata Benny.
Baca Juga: Bikin Miris! Benny Rhamdani Ungkap Anak Buahnya Kantongi Ratusan Juta
Menurut Benny dengan adanya pergantian petugas dalam kurung waktu dua minggu akan meminimalisir pekerjaan yang rentan terjadi kejahatan.
“Jangan menempatkan orang terlalu lama, terlalu happy dalam tugas yang memang rentan terjadinya kejahatan dan itu tidak dilakukan,” jelas Benny.
Tiga bulan yang lalu, Benny juga sudah menugaskan untuk memasang fast track di bandara yang bisa dilalui PMI.
Namun tugas tersebut tidak dilaksanakan oleh Kepala BP3MI Banten.
Dengan adanya pencopotan Kepala BP3MI Banten, Benny menunjuk kepala UPT Pekan Baru, untuk memimpin tugas BP3MI Banten sementara.
Hal tersebut karena BP2MI tidak bisa secara langsung melantik dikarenakan perlu adanya pendalaman. Terlebih Benny mengungkap bahwa daerah tersebut merupakan daerah rawan.
“Soetta ini daerah yang rawan, Juanda Jawa Timur, ini daerah yang rawan,” jelas Benny Rhamdani.