Jakarta– Benny Rhamdani Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI ) meminta agar tidak merendahkan para pekerja migran Indonesia (PMI). Mereka harus dapat perlakuan yang baik sebagai para pahlawan devisa.
Menurut Benny, pemerintah harus lebih memperhatikan para PMI. Benny mengatakan, para PMI tidak pernah mengenal lelah untuk bekerja.
“Di hari libur ini pun, waktu untuk keluarga kita korbankan demi pekerja migran Indonesia. Kalian sebagai pahlawan devisa tentu akan selalu menjadi istimewa di mata negara. Muliakan pekerja migran, jangan rendahkan,” kata Benny saat memberi arahan pelepasan 152 orang pekerja migran Indonesia di Aula KH Abdurrahman Wahid, Kantor BP2MI, Jakarta Selatan, Minggu (2/7/2023).
Benny menanggapi upaya penyesatan yang sengaja dikonstruksi untuk menghilangkan keras BP2MI untuk menyukseskan penempatan PMI. Benny mengatakan, praktik pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sudah tepat, dan tak ada korelasinya dengan berkurangnya penempatan.
“Di hadapan kalian semua, dalam acara pelepasan ini, saya katakan isu miring yang dibentuk dan di-framing terkait pemberantasan TPPO merintangi atau mengganggu penempatan, itu salah besar. Tidak benar, buktinya sampai sekarang penempatan terus jalan. BP2MI pasti mendukung langkah preventif yang dilakukan Satgas TPPO ini,” kata Benny.
Ia menegaskan bahwa data jumlah penempatan dari skema G to G melonjak sangat siginifikan. Benny berharap kepada PMI yang diberangkatkan ke Korea Selatan agar tetap bekerja dan menjaga nama baik Indonesia.
Benny sangat mendukung langkah Polri yang dinilai sangat tepat untuk menangkap orang-orang yang diduga kuat terlibat dalam praktik TPPO. Hal itu membuat sindikat merasa terancam dan antek-anteknya diminta bicara agar pemberantasan TPPO ini dihentikan.
“Ini kan pengkhianat namanya. Kita sedang menyelamatkan rakyat yang diperjual-belikan, yang ditangkap itu calo, kaki tangan sindikat, dan mastermind-nya,” ujar politikus Partai Hanura ini.
Baca Juga: Gelar Pasar Ukril Gempil, Pomosda Kolaborasikan Pelaku Usaha UMKM dengan Para Santri
Ia meminta agar semua LSM/NGO dapat bersatu untuk mendukung langkah pencegahan agar tidak terjadi perdagangan orang. Seperti yang telah ditunjukkan LSM besar memberi dukungan kepada Satgas TPPO.
“Tentu BP2MI dalam posisi mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan Mabes Polri yang diturunkan ke polda-polda seluruh Indonesia itu,” ucapnya. BP2MI tengah serius membenahi, mengaktifkan, melancarkan tata kelola penempatan.
“Tapi di satu sisi dihalangi dengan hadirnya sindikat penempatan ilegal pekerja migran Indonesia, masa kita harus diam. Ya, tidaklah,” tutur Benny.
Terakhir, Benny meminta PMI agar tetap bangga atas pekerjaan mereka dan tidap perlu merasa rendah diri ketika berada di luar negeri. Benny menganggap itu adalah hal itu wajar dilakukan karena pemerintah Indonesia telah menempatkan PMI secara terhormat.
“Kalian harus berbangga sebagai pekerja migran Indonesia. Apalagi di era ini negara telah menempatkan kalian secara hormat. Derajat pekerja migran Indonesia diangkat, sehingga tidak boleh bermental inlander. Kalian orang-orang hebat, negara seperti Korea Selatan membutuhkan kalian,” katanya.
Yana Anusasana Dharma Erlangga selaku Kepala Pusat Data dan Indormasi, Direktur Mocharom Ashadi, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Firdaus Zazali, Direktur Lismia Elita, Kepala Biro Hukum dan Humas, Hadi Wahyuningrum, dan Kepala Biro Keuangan dan Umum Indra menghadiri pelepasan PMI kali ini.
