VOICEIndonesia.co, Jakarta – Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengajak warga setempat memanfaatkan lahan yang ada untuk menanam tanaman pangan melalui sistem “urban farming” atau pertanian perkotaan.
“Kami mengajak kepada seluruh masyarakat agar dapat memanfaatkan lahan yang terbatas untuk menjadi area ‘urban farming’ yang berfungsi sebagai lumbung pangan sehingga dapat meningkatkan ketahanan pangan,” katanya di Jakarta saat panen buah anggur di lantai atas (roof top) Gedung Wali Kota Jakarta Utara, Selasa (01/10/2024).
Ia mengatakan area “urban farming” di Kantor Wali Kota Jakarta Utara memiliki puluhan jenis tanaman anggur yang bernilai tinggi seperti ninel, jupiter, cherny kristal, beauty krasotka, tamaki, everest, gozv, heliodor dan lain- lain.
Dilansir dari ANTARA, metode yang diterapkan dalam pengembangan budidaya anggur adalah secara organik dengan memanfaatkan urine dan kotoran kelinci.
Baca Juga: Kemenlu sosialisasikan Kartu Diaspora ke WNI di Shanghai
Selain dipenuhi dengan berbagai jenis tanaman, area “roof top” di lantai 9 gedung parkir Kantor Wali Kota Kota Administrasi Jakarta Utara juga terdapat budidaya kelinci pedaging dan lobster.
Sebelumnya, Tim Penggerak (TP) PKK Kota Administrasi Jakarta Utara berkolaborasi dengan salah satu perusahaan benih menyelenggarakan lomba tanam jagung pulut dan olahan jagung pulut se-Kota Jakarta Utara dengan sistem “urban farming”.
Kegiatan ini berlangsung sejak 26 Juni 2024 yang dimulai dengan tahapan sosialisasi dan pendistribusian bibit jagung pulut jantan kemudian pada 5 Juli 2024 dilakukan penanaman serentak di wilayah Jakarta Utara.
Baca Juga: Dubes RI sebut e-paspor akan lebih banyak beri manfaat bagi WNI
Kemudian hari ini seluruh peserta lomba yang tersebar di 31 kelurahan melaksanakan panen jagung pulut serentak.
Ketua Pokja III Bidang Penguatan Ketahanan Keluarga Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Utara, Ernawati mengatakan hari ini adalah puncak acara lomba tanam jagung pulut dan olahan jagung pulut.
“Tim juri telah menentukan para pemenang sesuai untuk dengan kriteria yang ada seperti bobot jagung terberat, kreativitas, inovasi, rasa, keserasian bahan, penampilan penyajian, kebersihan dan kesehatan,” kata dia.*