VOICEINDONESIA.CO, Jakarta — Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar memberikan klarifikasi terkait potongan video pernyataannya yang sempat menimbulkan salah tafsir mengenai profesi guru. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah berniat merendahkan profesi tersebut.
“Saya menyadari bahwa potongan pernyataan saya tentang guru menimbulkan tafsir yang kurang tepat dan melukai perasaan sebagian guru. Untuk itu, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Tidak ada niat sedikit pun bagi saya untuk merendahkan profesi guru. Justru sebaliknya, saya ingin menegaskan bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia, karena dengan ketulusan hati merekalah generasi bangsa ditempa,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Menurut Menag, dirinya pun berasal dari dunia pendidikan. Puluhan tahun hidupnya dihabiskan di ruang kelas untuk mengajar, membimbing mahasiswa, dan menulis karya ilmiah.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Rp150 Miliar untuk Riset Dosen PTK, Ini Syaratnya
“Karena itu, saya sangat memahami bahwa di balik kemuliaan profesi ini, guru tetap manusia yang membutuhkan kesejahteraan yang layak,” tambahnya.
Pernyataan Nasaruddin itu muncul setelah potongan videonya beredar luas di media sosial dan menuai reaksi dari sejumlah kalangan. Sebagian guru merasa tersinggung dengan cuplikan tersebut, meski konteks pernyataan lengkapnya berbeda.
Ia menegaskan bahwa klarifikasi ini perlu disampaikan agar publik tidak lagi salah paham. Menurutnya, guru adalah figur yang harus dihormati dan dimuliakan oleh semua pihak.
Baca Juga: Kemenag: Konferensi AICIS+ 2025 jadi Jembatan Intelektual Dunia
“Bagi saya pribadi, guru adalah bagian dari perjalanan hidup saya. Tanpa guru, saya tidak akan bisa sampai pada posisi saat ini. Karenanya, saya selalu menekankan pentingnya menjaga martabat guru,” tegasnya.
Menag juga mengajak masyarakat luas untuk tidak mudah terprovokasi dengan potongan informasi yang tidak utuh. Ia menilai, era digital saat ini sering kali melahirkan salah tafsir akibat informasi yang tersebar tanpa konteks.
Di akhir pernyataannya, Nasaruddin kembali menekankan pentingnya menjaga kehormatan profesi guru.
“Bagi saya, guru bukan hanya pekerjaan, tetapi panggilan jiwa. Dan karena kemuliaannya itulah negara wajib hadir memperhatikan kesejahteraannya. Mari kita bersama menjaga martabat guru, sebab dari tangan merekalah masa depan bangsa lahir dan tumbuh,” pungkasnya.