MURATARA,AKUUPDATE.ID-Rutin memberikan informasi dan memaparkan harapan-harapannya bagi seluruh masyarakat Indonesia terutama di Kabupaten Muratara. Bupati Musi Rawas Utara H Devi Suhartoni pada Minggu (14/03), bercerita tentang harapannya bagi generasi muda terkait sekolah tatap muka yang kabarnya akan di implementasikan dalam waktu dekat ini.
“Kasihan juga lihat anak-anak sekolah dari SD sampai SMA tidak sekolah ke Sekolah (tatap muka), ada permasalahan Sosial Behavior kepada anak-anak ini jika tidak segera dibuka Sekolah,” tulisnya di laman media sosial Facebook pribadi miliknya, Minggu (14/03).
Menurutnya, penerapan sekolah online atau secara daring yang terlalu lama akan menyebabkan timbulnya permasalahan Sosial Behavior pada generasi bangsa.
Permasalahan Sosial Behavior Anak-anak ini menurut pandangan saya :
- Mereka tidak bersosialisasi seperti sekolah normal karena tidak bertemu dengan guru dan teman sekolah.
- Tidak ada kenangan dengan sekolah dan masa remaja mereka hilang, dikarenakan banyak di rumah dan zoom sekolahnya.
- Akan menimbulkan generasi individualistik
- Akan ada masalah tepa selira kepada sesama dan kurang empati kepada yang lain.
- Membentuk generasi malas dan susah bangun tidur, serta tidur larut malam.
Bupati Devi berharap seluruh sekolah di Indonesia dapat segera melakukan sekolah tatap muka. Namun diberikan keringanan bagi seorang siswa/i atau mahasiswa/i yang mempunyai penyakit tertentu dan mudah terpapar Covid-19 agar di atur implementasinya.
Baca Juga : Hds-Tullah Prioritaskan Perbaikan Jalan di Muratara
“Saya berpikir semua dalam NKRI ini buka sudah sekolahan dan bagi anak-anak yang mempunyai penyakit khusus yang bisa dengan cepat kena Corona dan parah maka Sekolahnya diatur, serta anak-anak perbanyak kegiatan olahraga agar mereka bugar dan imunnya kuat,” ujarnya.
Ia juga menegaskan kepada para psikolog untuk memeriksa para siswa yang selama ini sekolah secara daring. Ia menuturkan bisa saja penerapan sekolah daring yang cukup lama ini berdampak dan merugikan generasi bangsa.
“Para Psikolog Nasional hendaknya ada telaah terhadap anak-anak semua sekolah daring ini, bisa saja kita NKRI dengan tidak sekolah pertemuan langsung karena Corona ini ada dampak dari generasi ini dikarenakan sosial life mereka hilang dan mengakibatkan sosial behavior mereka bermasalah dimasa mendatang dan tentu ini merugikan Bangsa Kita,” tuturnya.
Bupati meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap hati-hati dan menjaga kesehatan. Tidak perlu takut untuk menghadapi pandemi selama kita tetap menjaga kesehatan dan hanya perlu lebih waspada saja serta berdoa kepada Allah.
“Corona memang semua kita harus hati-hati dan jaga sehat untuk semua, tetapi Corona tidak perlu ditakutkan namun terus bersama Kita menjaga sehat masing-masing dengan tetap tawakal akan hidup dan mati hanya Karena Allah,” tulisnya.
Baca Juga : Devi Suhartoni : Kantor Bukan Tempat Nongkrong, Gunakan Sesuai Aturan
Meskipun sudah divaksin, ia mengatakan masih harus tetap melakukan PCR saat bepergian.
“Sekarang yang sudah vaksin pun jadi masalah katanya belum tentu kebal Corona? Dan kalau mau terbang setiap 2 hari adanya PCR Regen, ini saya sendiri susah menerimanya, mana Menteri Kesehatan,” katanya.
Bupati juga menyarankan agar seluruh siswa/i atau mahasiswa/i dan pedagang di sekolah segera divaksin jika memang vaksinnya bagus. Agar ekonomi para pedagang kecil juga tetap berjalan dengan baik dan kembali mendapatkan penghasilan.
“Kalau Vaksinnya bagus maka Vaksin saja anak-anak sekolah agar mereka bisa sekolah tatap muka, dan para penjual disekolah dan di jalan agar ekonomi mikro dan rakyat kecil bisa beraktivitas dan dapat penghasilan, tidak seperti saat ini ya-tidak ya-tidak antara takut dan berani masyarakat dengan Corona, kita buka saja kehidupan normal,” tulisnya.
Menutup unggahan tersebut, Bupati Muratara H Devi Suhartoni berdoa agar generasi muda segera sekolah tatap muka guna menjaga dan meningkatkan kecerdasan generasi bangsa.
“Salam sehat untuk semua dan generasi muda segera sekolah dan bahagia dalam umurnya dan mainnya untuk menjadi generasi yang cerdas dalam akhlak keimanan masing-masing,” tutupnya. (Sundari)
